Biaya Ekspor via Pelabuhan Patimban Disebut akan Lebih Murah dari Tanjung Priok
Merdeka.com - Pemerintah tengah menyelesaikan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang rencananya akan menjadi pintu bagi pengiriman ekspor maupun kedatangan barang impor. Nantinya, ongkos ekspor dari pelabuhan ini disebut akan lebih murah ketimbang Tanjung Priok.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi memberikan contoh pengiriman barang ekspor dari Cirebon, yang selama ini kerap didistribusikan via Pelabuhan Tanjung Priok.
"Saat sekarang ini kalau akan ekspor barang dari Cirebon via Tanjung Priok jaraknya adalah 224 km, biayanya adalah sekitar Rp 4 juta. Kalau nanti akan menggunakan Pelabuhan Patimban jaraknya akan lebih dekat sekitar 116 km dengan biaya sekitar Rp 2 juta," jelasnya dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (27/11).
-
Apa rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas? Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA sudah melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng,' kata Abdulla.
-
Siapa yang akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas? Pada Kamis (12/9), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Uni Emirat Arab menyepakati sebuah perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kawasan Tanjung Emas Semarang.
-
Kenapa pelabuhan Merak dibangun untuk pemerataan ekonomi di Sumatera? Kala itu, pengiriman bahan makanan, industri sampai sandang mengalami kesulitan sebelum adanya pelabuhan.
-
Kenapa Pelabuhan Tanjung Emas perlu dikembangkan? Tujuannya adalah untuk mendukung aktivitas impor dan ekspor dari Jawa Tengah serta penunjang bagi kawasan industri yang ada. Ada rencana ke depan untuk memberikan bantuan dan investasi terkait pelabuhan,' kata Nana dikutip dari ANTARA.
-
Dimana pusat perdagangan di Banten? Pelabuhan Karangantu jadi pusat perdagangan di Banten sejak abad ke-15 .
-
Kenapa perdagangan di Banten berkembang? Keberadaan Banten yang terhubung langsung ke Samudra Hindia melalui Selat Sunda membuatnya jadi pintu masuk jalur perdagangan yang strategis.
Tak hanya Cirebon yang secara jarak jauh, pengiriman barang dari kawasan industri seperti di Bekasi dan Karawang juga akan lebih hemat jika dikirimkan ke Pelabuhan Patimban. Mengingat kepadatan lalu lintas menuju Tanjung Priok kini sudah terlalu ramai.
"Walaupun dari sisi jaraknya ke Tanjung Priok lebih cepat, namun dengan melihat kepadatan yang saat ini sudah terjadi dari mulai Karawang-Bekasi ke arah Tanjung Priok," kata Budi.
"Tentunya nanti dari kawasan industri atau bangkitan-bangkitan dari sekitar produk logistik yang ada di sekitar Bekasi, Karawang, itu nanti akan lebih banyak ke Patimban. Walaupun dari sisi jarak 100 km, tapi dari sisi waktu akan lebih pendek," tambahnya.
Dalam hal ini, Budi mengamati kemacetan parah yang kerap terjadi di Tol Jakarta-Cikampek ke arah Jakarta dari kawasan Bekasi dan Karawang. Menurutnya, truk-truk angkutan barang secara jumlah kalah besar dengan kendaraan pribadi yang memadati ruas tol tersebut.
"Dengan demikian maka opsi terbaik, kami akan sampaikan dengan menggunakan Pelabuhan Patimban. Memang dari sisi jarak 100 km, namun dari sisi waktu, kalau lalinnya normal, itu bisa dicapai dengan sekitar 2 jam. Kalau cukup padat bisa sekitar 3 jam," jelasnya.
"Seandainya jalan tol terbangun dengan jarak perkiraannya sekitar 77 km, itu akan lebih efektif lagi dari sisi waktu, itu bisa 1,5 jam dari kawasan industri di Bekasi dan Karawang ke Patimban," dia menandaskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaPelabuhan barang impor lebih banyak di Pulau Jawa, yang saat ini dinilai sudah overload.
Baca SelengkapnyaMeski harganya fantastis, Trenggono mengungkap banyak perusahaan yang berminat untuk melakukan ekspor pasir laut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak sangat padat akan arus masuk barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap kehadiran Makassar New Port bisa meningkatkan nilai efisiensi bagi biaya logistik di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dubes RI untuk China
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati secara resmi menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung,
Baca SelengkapnyaMenhub berharap Nusantara bisa turut menjadi pintu gerbang pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) turut memberikan dampak baik bagi Provinsi Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pelabuhan baru di Indonesia Timur, Makassar New Port (MNP)
Baca SelengkapnyaJalan Tol Akses Patimban direncanakan memiliki panjang 37,05 Km dan terbagi menjadi beberapa paket pekerjaan.
Baca SelengkapnyaPermendag nomor 27 ini merupakan revisi dari Permendag No. 92 Tahun 2020.
Baca Selengkapnya