Biaya Hidup Tinggi Bikin Generasi Muda di Negara Maju Tunda Pernikahan
Merdeka.com - Fenomena waithood atau menunda pernikahan atau menunda memiliki anak dalam sebuah rumah tangga banyak terjadi di negara maju. Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri mencoba membedah fenomena tersebut dari sudut pandang teori ekonomi melalui konsep permintaan atau opportunity cost.
Menurut Chatib, di negara maju memiliki membutuhkan pengorbanan yang besar. Dia mencontohkan di sebuah negara maju, pasangan suami istri memiliki pekerjaan dan masing-masing memiliki pendapatan.
Jika pasangan tersebut memutuskan memiliki anak, maka salah satu dari mereka harus berhenti bekerja agar bisa merawat anak. Artinya pendapatan mereka akan berkurang karena salah satunya tidak lagi bekerja.
-
Kenapa anak muda menunda pernikahan? Mereka ingin menikah dengan pasangan yang memiliki kesamaan nilai, visi, dan misi.
-
Mengapa inflasi mendorong penundaan kehamilan? 'Selain itu, inflasi yang tinggi telah mendorong keluarga muda untuk menunda keputusan memiliki anak,' ungkap Joachim Ragnitz, salah satu peneliti Ifo, seperti yang dikutip dari DW Indonesia pada Jumat (25/10/2024).
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Kenapa Fadil menunda menikah? Clarissa takut kehilangan sahabat cowok jika Fadil menikah terlebih dahulu.
-
Kenapa hamil di luar nikah menyebabkan pernikahan dini? Sebagian besar permohonan dispensasi itu dilakukan karena hamil di luar nikah dan sebagian lainnya karena alasan sosial budaya.
-
Kenapa orang enggan menikah karena fokus karir? Di era yang serba modern ini, sejumlah individu cenderung lebih mengutamakan karier atau ambisi pribadi ketimbang menjadikan pernikahan sebagai prioritas.
"Akibatnya ada pendapatan yang hilang atau foregone income," kata Chatib dalam video di akun instagramnya @chatibbasri, dikutip Kamis, (29/12).
Kondisi tersebut merupakan cerminan dari opportunity cost atau pengorbanan yang harus dilakukan jika memiliki anak. Ini juga sekaligus cerminan dari harga untuk memiliki anak. "Jika harganya relatif mahal, maka permintaan terhadap anak akan mengalami penurunan," kata dia.
Situasi sebaliknya terjadi di negara berkembang. Biasanya di negara berkembang masyarakat sulit memiliki pekerjaan. Maka dalam sebuah rumah tangga tidak jarang salah satunya tidak bekerja, baik itu suami atau istri.
"Di negara berkembang karena kesulitan mencari pekerjaan maka ada kemungkinan apakah istri atau suami tidak punya pekerjaan," kata dia.
Akibatnya, jika rumah tangga tersebut memutuskan memiliki anak, maka risiko pendapatan yang hilang pun relatif kecil. Sehingga pengorbanan punya anak relatif kecil dan harga anak juga relatif kecil.
"Pengorbanan punya anak relatif kecil sehingga harga anak juga relatif kecil. Akibatnya permintaan terhadap anak mengalami peningkatan," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena waithood memiliki dampak positif dan negatif tersendiri.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan warga Korea Selatan enggan menikah dan memiliki anak.
Baca SelengkapnyaIsu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaLaporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.
Baca SelengkapnyaAdik dari Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkap fenomena Gen Z dan millenial yang enggan punya anak.
Baca SelengkapnyaTidak semua generasi milenial berada dalam keadaan yang lebih buruk dibandingkan generasi boomer.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaJanet Counts dari Front Royal, Virginia, dan suaminya Brian menghabiskan kurang dari USD 15.000 atau Rp229 juta untuk pernikahan mereka satu setengah tahun yang
Baca SelengkapnyaTekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z atau Gen Z dikenal memiliki pandangan dan sikap yang berbeda terhadap kehidupan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Baca Selengkapnya