Biaya pelatihan membatik bisa sampai Rp 30 juta
Merdeka.com - Pengrajin Batik asal Pekalongan, Mustar Sidiq mengatakan batik merupakan warisan budaya yang banyak digandrungi masyarakat lokal maupun mancanegara. Moncernya bisnis batik di Tanah Air membuat mereka yang jeli melihat peluang pelatihan batik di berbagai daerah.
Sayangnya, biaya pelatihan membatik masih terbilang mahal, yakni bisa mencapai Rp 30 juta untuk satu instruktur (pengajar). Hal ini sesuai dengan kesulitan dan ilmu yang diberikan oleh para instruktur.
"Yang bikin mahal itu bukan di cantingnya, itu hanya Rp 3.500-4.000, bahkan kain hanya Rp 40.000. Tapi yang bikin mahal itu proyek instruktur memberi pelatihan selama 5 hari bisa mencapai Rp 30 juta," ujar Sidiq di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (21/4).
-
Kenapa kain songket Minangkabau mahal? Lebih dari itu, ketika zaman Sriwijaya, kain ini sangatlah mahal dan bernilai tinggi. Hal ini dikarenakan benang emasnya terbuat dari lembaran emas murni yang berasal dari beberapa daerah di Sumatera.
-
Kenapa bahan gamis mahal? Bahan-bahan mewah seperti sutra, sifon, brokat, beludru, dan renda, menawarkan kombinasi kenyamanan, keanggunan, dan kemewahan, menjadikannya ideal untuk Idul Fitri.
-
Kenapa cotton combed lebih mahal? Harganya juga cenderung lebih mahal daripada katun biasa, karena kualitasnya lebih baik dan proses pembuatannya lebih rumit.
-
Rumah Batik Palbatu membuat apa selain kain batik? Bermula dari pembuatan kain batik, kini Rumah Batik Palbatu melakukan inovasi dengan menghasilkan berbagai macam produk.'Sekarang kita sudah memproduksi baju, kemeja, ada juga syal dan beberapa produk tas dan turunannya yang lain,' kata Hary.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Kenapa bulu burung itu sangat mahal? Per gram bulu burung ini dipatok seharga USD5.169 atau sekitar Rp82 juta, sedangkan harga emas hanya USD127 atau sekitar Rp2 juta per gram, menurut laporan terbaru.
Dia menambahkan, biasanya dalam satu daerah ada program dari pemerintah yang menyediakan pelatihan membatik kepada masyarakat. Pemerintah pun menganggarkan sebesar Rp 25-30 juta untuk 1 orang instruktur.
"Tapi pelatihan itu hanya satu minggu jadi setelah masyarakat belajar dari pelatihan itu pasti mereka mau belajar secara pribadi. Tapi para instruktur itu membandrol dengan harga yang sama, yaitu Rp 25-30 juta," kata dia.
Namun, jumlah instruktur batik di Indonesia masih tergolong rendah, yakni hanya mencapai ratusan hingga ribuan orang. Hal ini tentunya tidak sebanding dengan besarnya minat masyarakat untuk belajar batik.
"Instruktur batik itu cuma ratusan hingga ribuan orang. Bahkan, dari Pekalongan hingga Jogja saya hanya bertemu 70 orang. Bahkan saya sendiri sampai kualahan mengajar batik," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belajar merajut di sini bikin liburan akhir tahun makin berkesan.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaMelakukan akad nikah di KUA belakangan ini memang tengah jadi tren. Penasaran dengan biayanya?
Baca Selengkapnya