Bio Farma Siap Distribusi 7,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Bulan Ini
Merdeka.com - PT Bio Farma siap mendistribusikan sebanyak 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 pada bulan Februari ini untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi nasional. Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, vaksin Covid-19 produksi Bio Farma sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sesuai target dari timeline yang sudah disepakati dengan Kementerian Kesehatan, bulan Februari ini akan didistribusikan sebanyak 7,5 juta dosis vaksin Covid-19," ujar Honesti dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2).
Dengan didistribusikannya vaksin ini, maka percepatan vaksinasi nasional diharapkan dapat terjadi. Sebagaimana diketahui, tahap pertama, vaksinasi menyasar tenaga kesehatan termasuk dokter dan perawat. Untuk tahap kedua, yang sudah dimulai, vaksinasi diperuntukkan bagi pekerja yang bertugas langsung untuk publik di luar tenaga kesehatan.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Di mana Bio Farma didirikan? Tahun 1923, lembaga dipindahkan ke Bandung di lokasi yang saat ini menjadi gedung Heritage Bio Farma dan menambah objek penelitiannya dengan serum ular berbisa.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
"Dengan demikian, kita bisa mempercepat program vaksinasi yang sudah dimulai dari tahap pertama dengan segmen tenaga kesehatan, waktu itu kita masih menggunakan vaksin impor dari Sinovac," katanya.
Adapun, Kepala BPOM Penny Lukito secara resmi mengumumkan pemberian EUA Vaksin Covid-19 milik Bio Farma hari ini. "Kami apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada Bio Farma yang telah mengikuti timeline sehingga EUA untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma pada hari ini sudah bisa disetujui," ujar Penny.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBio Farma Group menggunakan Medtrack dalam proses distribusi vaksin Covid-19 sampai dengan saat ini di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca Selengkapnya