Bio Farma Ubah Kemasan Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Juru Bicara PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, mengatakan kemasan vaksin produksi Bio Farma akan diberi nama Covid-19 Vaccine. Berbeda dengan kemasan CoronaVax yang diimpor dari Sinovac dan didistribusikan sebelumnya.
"Kemasan vaksin kali ini akan diberi nama Covid-19 Vaccine, ini memiliki kemasan berbeda dengan vaksin yang sebelumnya didistribusikan yaitu CoronaVac," kata Bambang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (2/2).
Dijelaskannya, kemasan vaksin CoronaVac sebelumnya yang sebanyak tiga juta dikemas dalam single dose atau dosis tunggal. Satu vial berisi satu dosis, lalu dikemas dalam satu dus berisi 40 vial, sehingga satu dus berisi 40 dosis.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Di mana Bio Farma didirikan? Tahun 1923, lembaga dipindahkan ke Bandung di lokasi yang saat ini menjadi gedung Heritage Bio Farma dan menambah objek penelitiannya dengan serum ular berbisa.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Sementara, vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Bio Farma, akan dikemas dalam multi dose. Satu vial berisi 10 dosis, dan dalam satu dus akan dikemas dalam 10 vial. Sehingga satu dus berisi 100 dosis.
"Demikian perbedaan kemasan ini, tapi tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," kata Bambang.
Selanjutnya
Bio Farma tengah mempercepat pengiriman bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac. Total akan ada sebanyak 140 juta dosis bahan baku vaksin. Pengiriman dilakukan secara bertahap dengan target awal selesia pada November 2021, tapi ternyata bisa dipercepat pada Juli 2021.
"Pengirimannya akan dilakukan bertahap hingga Juli 2021. Sebelumnya direncanakan November, ini ada percepatan menjadi Juli," tutur Bambang.
Bio Farma menargetkan 13 juta vaksin Covid-19 akan selesai diproduksi pada 11 Februari 2021. Proses produksi ini menggunakan bahan baku sebanyak 15 juta dosis yang sebelumnya dikirimkan oleh Sinovac pada Januari 2021.
Sementara, proses produksi bahan baku yang datang pada hari ini, akan dimulai pada 13 Februari 2021 dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaBio Farma Group menggunakan Medtrack dalam proses distribusi vaksin Covid-19 sampai dengan saat ini di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBiofarma kembangkan Medtrack dalam proses serialisasi dan distribusi vaksin Covid-19 dari tahun 2021 sampai dengan saat ini ke seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaGedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca Selengkapnya