Bisnis cari jodoh bagi kaum tuna asmara tak kenal istilah kompetitor

Merdeka.com - Pria lulusan Teknologi Informasi Charles Sturt University, Australia, Razi Thalib menciptakan sistem algoritma yang mampu membantu menemukan jodoh seseorang. Sistem ini diterapkan dalam biro jodoh online setipe.com, bagi mereka yang masih mencari belahan jiwanya.

Bisnis mak comblang yang dijalaninya memang lain daripada yang lain. Dalam prosesnya bukan sekadar mempertemukan sesama pencari pasangan saja, tapi juga melalui pendekatan algoritma.

Kebanyakan orang Indonesia tidak siap datang ke psikolog untuk berkonsultasi mengenai jodoh. Maka, kata dia, tidak ada salahnya membuka bisnis untuk berkonsultasi dengan psikolog melalui aplikasi.

"Jadi algoritma perjodohan itu istilahnya seperti mak comblang tapi melalui komputer jadi online," ujar Razi saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Jumat (19/6).

Dia tidak menampik bahwa tujuan utama dari bisnis yang dibangunnya ini adalah mempertemukan pasangan yang sesuai dan cocok satu dengan lainnya. Dengan begitu, lanjutnya, bisnisnya bisa menjadi obat penyelamat dari kegalauan kaum jomblo.

Razi menuturkan, bisnis mak comblang modern yang dikelolanya ini dirancang untuk masa depan pasangan. Tidak sebatas kesamaan perasaan saja, tapi juga visi dan misi pasangan.

"Kami membangun algoritma kepribadian, sosial dan ekonomi," jelas dia.