Bisnis Insurtech Diramalkan Tumbuh Pesat Saat Pandemi
Merdeka.com - Pengusaha Digital, Gani Gunawan memproyeksikan bisnis insurtech atau insurance technology bakal tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang. Sebab, bisnis yang mengolaborasikan antara asuransi dengan teknologi canggih dan didukung oleh komponen-komponen finansial dari fintech Indonesia ini dinilai menjadi pilihan tepat bagi mayoritas perusahaan maupun masyarakat untuk pengelolaan keuangan maupun asetnya akibat dampak pandemi Covid-19.
"Sekarang ada sesuatu bisnis yang menarik akibat pandemi adalah insurtech, itu digital insurance atau digital," tegasnya dalam talkshow bertajuk Problematika Bisnis Digital di Masa Pandemi, Selasa (2/3).
Gani mengungkapkan, ramalan terkait peningkatan bisnis insurtech di tanah air bukan isapan jempol belaka. Menyusul adanya kesadaran dari banyak orang maupun entitas dari dampak pandemi untuk pentingnya pengelolaan keuangan dan aset, salah satunya dengan mengikuti asuransi yang bisa dilakukan secara digital.
-
Dimana asuransi bisnis digunakan? Asuransi bisnis atau sering disebut sebagai asuransi komersial adalah bentuk perlindungan yang dirancang untuk melindungi perusahaan.
-
Kenapa Asuransi Aurora cocok untuk mengantisipasi risiko finansial? Dengan memiliki Asuransi Aurora, finansial Anda akan terlindungi dari berbagai risiko yang akan terjadi. Anda dan keluarga pun dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan aman dan tenang.
-
Apa peluang baru yang diciptakan oleh fintech? Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri keuangan, di mana fintech (teknologi keuangan) telah menciptakan peluang baru dan mengubah cara layanan keuangan disajikan.
-
Apa yang membuat bisnis teknologi dan layanan AI sangat potensial? Seiring dengan semakin banyaknya bisnis yang menjalani transformasi digital, mereka membutuhkan keahlian teknologi agar tetap kompetitif. Ledakan AI juga menciptakan peluang baru, mulai dari mengotomatisasi tugas-tugas rutin hingga merevolusi layanan pelanggan dan analisis data. Bagi para pengusaha yang memiliki pola pikir paham teknologi, sekaranglah saatnya untuk memanfaatkan tren ini.
-
Bagaimana teknologi informasi membantu bisnis? Teknologi informasi tidak hanya membantu bisnis untuk meningkatkan efisiensi mereka tetapi juga terbukti berperan dalam meningkatkan sektor jasa keuangan.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
"Dengan adanya pandemi telah membuat perekonomian juga menurun. Banyak karyawan yang di rumahkan, juga banyak pebisnis yang harus menurun jauh omzetnya. Kita melihat dengan demikian, berarti mereka harus memulai bisa mengelola risiko keuangan atau aset yang akan timbul ke depannya," bebernya.
Selain itu, untuk menciptakan kenyamanan dalam aktivitas jual beli di platform online peran insurtech menjadi kian penting. Salah satunya untuk memastikan produk yang dikirimkan produsen kepada konsumen tetap dalam kondisi prima atau tidak rusak.
Oleh karena itu, sejumlah marketplace telah masif menawarkan layanan insurtech bagi penggunanya. "Sehingga, kita melihat bahwa era digital membuat banyak orang yang sudah bertransaksi bisa mempertemukan antara kebutuhan mengelola risiko keuangan dengan adanya fasilitas digital insurtech," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca SelengkapnyaUsulan Apindo untuk memperkuat industri asuransi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaAda banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Aspek penipuan menjadi salah satu yang jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaIndustri asuransi berperan mengakumulasi sumber-sumber pendapatan yang ada dalam masyarakat
Baca Selengkapnya