Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis Logistik Terpengaruh Kenaikan Tarif Kargo

Bisnis Logistik Terpengaruh Kenaikan Tarif Kargo Paket Pos Indonesia. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Maskapai penerbangan menaikkan tarif Surat Muatan Udara (SMU) secara bertahap sejak pertengahan tahun lalu yang kemudian berdampak pada kenaikan biaya kargo. Tidak tanggung-tanggung kenaikan biaya kargo mencapai 300 persen jika dihitung sejak pertengahan tahun lalu.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengungkapkan, kenaikan tarif kargo memang berdampak negatif ke sektor logistik, karena perusahaan logistik akan melakukan penyesuaian harga.

"Dampak paling terasa ke Indonesia bagian timur yang sebagian besar menggunakan angkutan udara. Imbas lainnya bisnis e-commerce cepat atau lambat akan alami tekanan. Padahal dalam setahun nilai transaksi melebihi Rp 100 triliun dari e-commerce," ujar Bhima.

Selain itu, kenaikan tarif ini juga akan ada mendorong perubahan perilaku konsumen yang akan lebih memilih layanan logistik dengan tarif termurah. Dampaknya pun akan terjadi pergeseran pangsa pasar, di mana perusahaan logistik dengan tarif termurah akan banyak dipilih masyarakat.

"Bisnis logistik memang sensitif terhadap perubahan harga," ungkap Bhima.

Meski begitu, masih ada juga beberapa pemain logistik ekspres yang menggunakan harga lama dan tidak mengacu pada kenaikan tarif kargo. Sebut saja seperti Lion Parcel dan SiCepat.

Chief Marketing officer PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat), Wiwin Dewi Herawati mengatakan bahwa kenaikan tarif pada industri ini memang tidak bisa dihindari, karena beberapa komponen dalam proses logistik terdapat biaya-biaya yang harus disesuaikan. Sejak SiCepat berdiri tahun 2014, Wiwin mengaku baru pada 18 Januari 2019 lalu perusahaannya menaikkan tarif hingga 15 persen.

Meski begitu, kata dia, kenaikan tersebut tidak berlaku nasional. "Ada beberapa wilayah yang tidak mengalami kenaikan tarif karena tidak perlu menggunakan pesawat udara," katanya.

Walaupun ada kenaikan tarif, lanjut Wiwin, tren pengiriman barang melalui jasa perusahaan logistik akan tetap mengalami kenaikan. Sebab tren belanja online terus meningkat dan berdampak pada peningkatan pengiriman barang melalui perusahaan logistik.

Agar kenaikan tarif tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat, saat ini menurutnya banyak penjual online atau e-commerce, termasuk perusahaan logistik, menyiasatinya dengan memberi subsidi pengiriman hingga memberikan diskon ongkos kirim bagi setiap member atau pelanggan.

"Untuk pelanggan loyal ada beberapa program menarik yang diberikan, pengantaran cepat sampai meskipun bayar ongkir tarif regular tetap dipertahankan sehingga pelanggan tetap puas," ujarnya.

Adapun pemain yang tidak menaikkan tarif seperti Lion Parcel, dikarenakan saat ini perusahaan tersebut tengah fokus mengembangkan pengiriman melalui jalur darat. Salah satunya yakni bekerja sama dengan PT KAI Logistik (KALOG). Penandatanganan kerja sama tersebut juga telah dilakukan pada Maret 2019 kemarin oleh Chief Executive Officer (CEO) Lion Parcel, Farian Kirana dan Plt Direktur Utama KALOG, Junaidi Nasution.

Farian mengatakan, kerja sama dengan KALOG merupakan alternatif jalur distribusi barang selain udara. Langkah tersebut diharapkan dapat menekan harga pengiriman barang. Selain itu, kerja sama ini juga ditujukan untuk mempercepat waktu pengiriman barang serta untuk melayani daerah-daerah yang belum dilayani oleh jalur udara.

"Dengan KALOG beberapa rute bisa lebih ekonomis dan lebih cepat dari pesawat. Harapannya pengguna lebih puas dengan layanan kami," paparnya.

Sebelumnya, perusahaan jasa pengiriman barang PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) melakukan penyesuaian tarif ongkos kirim dengan kenaikan rata-rata sebesar 20 persen akibat kenaikan biaya kargo pesawat.

Presiden Direktur JNE, M Feriad mengatakan, penyesuaian tarif pengiriman JNE berlaku untuk layanan Regular, OKE dan YES mulai tanggal 15 Januari 2019 pukul 00:01 WIB.

Penyesuaian tarif tersebut berlaku untuk pengiriman paket dari Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) ke seluruh tujuan dalam negeri. Sementara untuk pengiriman paket dalam kota atau antar kota dalam Jabodetabek tetap berlaku tarif normal.

"Besaran kenaikan tarif dari Jabodetabek, tergantung pada tujuan pengiriman paket dan jenis layanan yang digunakan dengan kenaikan rata-rata sebesar 20 persen," katanya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Pengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik

Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.

Baca Selengkapnya
Hitung-Hitungan PPN 12 Persen, Ternyata Kenaikan Dirasakan Masyarakat Capai 20 Persen dalam 4 Tahun
Hitung-Hitungan PPN 12 Persen, Ternyata Kenaikan Dirasakan Masyarakat Capai 20 Persen dalam 4 Tahun

Kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen jika diakumulasi dalam 4 tahun terakhir (2020-2025) sebenarnya naiknya 20 persen bukan 2 persen.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak

Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Kemenhub dan KBUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
Kemenhub dan KBUMN Koordinasi untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi

Erick mengatakan bahwa sejauh ini Indonesia telah mampu menekan biaya logistik hingga 13-14 persen.

Baca Selengkapnya
Biaya Logistik Antar Pulau Bisa Murah Lewat Aturan Ini
Biaya Logistik Antar Pulau Bisa Murah Lewat Aturan Ini

Permendag nomor 27 ini merupakan revisi dari Permendag No. 92 Tahun 2020.

Baca Selengkapnya
Harga Batu Bara Terus Naik, Diprediksi Capai USD 153 per Ton
Harga Batu Bara Terus Naik, Diprediksi Capai USD 153 per Ton

Melansir laman MODI Kementerian ESDM, per 4 Oktober 2024, produksi batu bara mencapai 601,69 juta ton atau mencapai 84,75 persen dari target tahun ini.

Baca Selengkapnya
Mengurai 'Benang Kusut' Mahalnya Tiket Pesawat Domestik di Indonesia
Mengurai 'Benang Kusut' Mahalnya Tiket Pesawat Domestik di Indonesia

Polemik mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia masih menjadi topik hangat publik.

Baca Selengkapnya
Penjualan Makin Lesu, Gara-gara Harga Mobil Kian Mahal?
Penjualan Makin Lesu, Gara-gara Harga Mobil Kian Mahal?

Tren kenaikan harga mobil di Indonesia dipengaruhi oleh sejumlah faktor

Baca Selengkapnya
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Terwujud Kalau Biaya Logistik Rendah
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Terwujud Kalau Biaya Logistik Rendah

Inisiatif ini akan mempermudah arus barang, mempercepat proses distribusi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Makin Mahalnya Harga Mobil Baru di Indonesia
Ternyata Ini Penyebab Makin Mahalnya Harga Mobil Baru di Indonesia

Kenaikan harga mobil baru juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik akibat perang.

Baca Selengkapnya
Dampak Kenaikan Tarif Tol dan BBM Subsidi Terhadap Pembelian Mobil Menurut Gaikindo
Dampak Kenaikan Tarif Tol dan BBM Subsidi Terhadap Pembelian Mobil Menurut Gaikindo

Menurut Gaikindo, kenaikan tarif tol dan wacana pembatasan BBM subsidi tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Ongkos Kirim Paket Antar-Kota Kini Hanya Rp 6.000 buat UMKM, Cek Infonya di Sini
Ongkos Kirim Paket Antar-Kota Kini Hanya Rp 6.000 buat UMKM, Cek Infonya di Sini

UMKM dan aktivitas ekonomi juga terus berkembang di Pulau Jawa. Dengan demikian, industri logistik memegang peranan penting.

Baca Selengkapnya