Bisnis Mati Suri, Lion Air Group Pangkas Gaji dan Tunda THR Karyawan
Merdeka.com - Lion Air Group tengah berada di masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang kian meluas di seluruh wilayah Tanah Air. Imbasnya, maskapai terpaksa memangkas gaji karyawan secara bervariasi.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pandemi ini menjadikan industri penerbangan mati suri. Sementara, biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang amat berat.
"Keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan penerbangan mengambil langkah yang dianggap dapat mempertahankan kelangsungan bisnis. Termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis," kata Danang dalam keterangannya, Rabu (20/5).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
Menurutnya kebijakan pemangkasan gaji telah dibicarakan bersama mitra usaha dan seluruh karyawan. Adapun besarannya disesuaikan dengan posisi jabatan, sehingga semakin besar penghasilan maka semakin besar pula nominal pemotongannya.
Di samping itu, maskapai juga terpaksa menunda waktu pencairan tunjangan hari raya atau THR terhadap seluruh pegawai. Namun, THR tetap diberikan bagi kelompok pegawai berpenghasilan sama dengan upah minimum yakni, tenaga kebersihan, pengamanan, pengemudi, porter, dan staf tertentu.
"Kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterapkan pada Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan. Manajemen masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari kapan saatnya industri penerbangan domestik dan internasional beroperasi normal kembali," terangnya.
Belum Ada PHK
Meski begitu, Lion Air Group belum berpikir untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan. Pertimbangan utama ialah sebagai keluarga besar yang terdapat di dalamnya kurang lebih 29.000 karyawan, mayoritas menggantungkan keberlangsungan hidup pada bisnis ini.
Oleh karenanya, maskapai masih terus mempersiapkan strategi dan langkah yang akan diambil guna menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. Hal ini bertujuan meminimalisir beban yang ditanggung selama pandemi berlangsung.
"Lion Air Group tengah berada di masa sulit dan menantang, atas kondisi yang tercipta akibat Covid-19. Ini memberikan dampak luar biasa, termasuk situasi yang penuh ketidakpastian," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa maskapai tersebut setelah CEO perusahaan Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaDiharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKerugian Microsoft terkait sistemnya down belum diketahui, tetapi angka kerugian dari pelanggannya begitu besar.
Baca SelengkapnyaPT Dirgantara Indonesia (PTDI) menunggak pembayaran gaji karyawan.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaTingginya harga avtur dan biaya pemeliharaan pesawat jadi faktor tingginya harga tiket.
Baca SelengkapnyaProses pembayaran gaji yang tak utuh ini telah dikomunikasikan langsung kepada perwakilan karyawan PTDI.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Baca Selengkapnya