Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis Pesantren Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Syariah Indonesia

Bisnis Pesantren Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Syariah Indonesia Menkop UKM Teten Masduki. ©2021 Humas Kemenkop UKM

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, kegiatan ekonomi bisnis pesantren dapat menjadi tulang punggung ekonomi syariah Indonesia. Hal ini mempertimbangkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2020 yang menyebutkan bahwa jumlah Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) aktif di Indonesia sebanyak 2.439 unit.

"Tidak hanya itu, melalui Koppontren pesantren diharapkan tidak hanya mencetak santri yang mumpuni dalam bidang agama, namun juga entrepreneur muda (santripreneur) yang kontributif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya seperti dikutip dari Antara dalam pengukuhan pengurus dan pengawas induk Kopontren/Inkopontren periode 2021-2026, Jakarta, Rabu (29/12).

Menurut dia, tercatat Indonesia memiliki 27.722 pesantren yang terdiri dari 4,2 juta santri. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar.

Orang lain juga bertanya?

Dalam kegiatan pengukuhan tersebut, diharapkan agar pengurus dan dewan pengawas yang baru dapat semakin berkembang, modern, mendorong potensi Koppontren menjadi holding bisnis, serta berkontribusi dalam perekonomian nasional.

"Koppontren mempunyai potensi besar untuk menjadi satu kekuatan ekonomi umat, jika kemampuan manajerial, modernisasi, jaringan usahanya ditingkatkan," kata Menkop Teten.

Kolaborasi Bersama Kemenparekraf

Ketua Dewan Pembina Inkopontren Sandiaga Uno mengatakan sejak lima tahun lalu, inkopontren telah lahir kembali dengan melakukan penataan ulang administrasi perijinan, serta pranata bisnis lainnya termasuk teknologi.

"Inkopontren juga membawa optimisme dan mencerminkan bidang-bidangnya sebagai sebuah entitas bisnis dan saya melihat bahwa kesempatan ini merupakan peluang untuk mempertanankan entitas bisnis, tapi juga mengambil peluang sebagai pemenang," ujar dia.

Selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dia menyebutkan bahwa terdapat beberapa program dari pihaknya yang dapat diselaraskan dengan Inkopontren, seperti santri digitalpreneur.

Platform tersebut ditujukan untuk memberikan edukasi kepada para santri untuk meningkatkan kemampuan mereka baik secara teknis maupun non teknis di bidang ekonomi digital dan produk kreatif.

"Seluruh peserta berkesempatan magang. Ini bisa dimanfaatkan bukan hanya mengembangkan usaha, tapi juga sebagai sarana tarbiyah, berdakwah melalui platform digital," sebut Menparekraf Sandiaga.

Adapun susunan pengurus Inkopontren periode 2021-2026 yaitu Ketua Dewan Pembina Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Dewan Penasihat dan Pakar Jimly Asshidiqie, Ketua Dewan Pengawas Ferry Juliantoro, Ketua Umum Mohammad Sukri, Sekretaris Umum Hapi Zajuli, dan Bendahara Muhammad Azhari.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BSI Sinergi dengan Pesantren, Perkuat Ekosistem Islam dan Pengembangan Ekonomi Syariah di Aceh
BSI Sinergi dengan Pesantren, Perkuat Ekosistem Islam dan Pengembangan Ekonomi Syariah di Aceh

BSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
Menkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034

UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Strategi Bank DKI Perluas Layanan Perbankan di Lingkungan Pesantren
Strategi Bank DKI Perluas Layanan Perbankan di Lingkungan Pesantren

Kerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sambutan di Hari Koperasi: Pak Ganjar Harapan Kita Untuk Kemajuan Ekonomi
Menteri Teten Sambutan di Hari Koperasi: Pak Ganjar Harapan Kita Untuk Kemajuan Ekonomi

Menteri Teten Masduki, meyakini jika sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bisa menjadi harapan untuk kemajuan Ekonomi.

Baca Selengkapnya
Potensi Belanja Produk UMKM Diprediksi Capai Rp2.000 Triliun
Potensi Belanja Produk UMKM Diprediksi Capai Rp2.000 Triliun

Potensi ini mengacu pada potensi dari masing-masing sektor, mulai dari belanja pemerintahan hingga BUMN.

Baca Selengkapnya
Luar Biasa! Ekspor Hasil Produk UMKM Ini Tembus Rp23 Triliun
Luar Biasa! Ekspor Hasil Produk UMKM Ini Tembus Rp23 Triliun

Produk tersebut bahkan telah menembus pasar internasional di lebih dari 100 negara.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Minta Pemda Majukan Pesantren, Perhatikan Insentif Gurunya
Menko PMK Minta Pemda Majukan Pesantren, Perhatikan Insentif Gurunya

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren

Baca Selengkapnya
Peran Pesantren Dalam Peradaban Indonesia
Peran Pesantren Dalam Peradaban Indonesia

Saat ini, pesantren juga mendapatkan perhatian lebih dari negara dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren di tahun 2019 lalu.

Baca Selengkapnya
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren

Rasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.

Baca Selengkapnya
Menkop UKM: Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera Perkuat Terwujudnya Ekspor Bonsai
Menkop UKM: Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera Perkuat Terwujudnya Ekspor Bonsai

PPBI bernama Koperasi Pemasaran Jahema Bonsai Sejahtera yang diharapkan mampu memperkuat terwujudnya ekspor.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Penyebab Start-up di Indonesia Banyak yang Berguguran
Terungkap, Penyebab Start-up di Indonesia Banyak yang Berguguran

Fase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.

Baca Selengkapnya
MenKopUKM Ajak ICMI Ciptakan Sumber Ekonomi Baru Lewat Digitalisasi UMKM
MenKopUKM Ajak ICMI Ciptakan Sumber Ekonomi Baru Lewat Digitalisasi UMKM

Teten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang.

Baca Selengkapnya