Bisnis Tak Disengaja, Omzet Kerajinan Dewi Kini Raup Rp5 Juta per Bulan
Merdeka.com - Berawal dari hobi membuat kerajinan tangan, Dewi Arisanti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berhasil membangun sebuah bisnis rumahan bernama Boyan Craft and Accessoris di Pontianak yang omzetnya bisa mencapai Rp5 jutaan per bulan.
"Saya tidak sengaja menggeluti usaha ini dari dulu memang sudah suka membuat kerajinan tangan. Awalnya hanya untuk dipakai dan dikoleksi secara pribadi. Namun, waktu itu secara tidak sengaja ada teman yang melihat salah satu karya saya kemudian ia meminta untuk dibuatkan kerajinan tersebut. Mulai dari situ saya kembangkan dan tekuni kerajinan tangan," ujar Dewi saat ditemui Antara di rumahnya di Jalan Tabrani Ahmad, Minggu.
Dewi mengatakan, dia mulai menyukai kerajinan tangan ketika masih duduk di bangku SMP, di sekolahnya dia diajarkan bagaimana membuat berbagai produk handicraft.
-
Bagaimana Ibu Dewi memulai bisnisnya? 'Awalnya budhe di Semarang yang ngasih ide kenapa tidak jualan bawang goreng, dia jualan di sana laris. Terus saya pergi ke Semarang, diajari budhe caranya menggoreng bawang, nginep sana tiga hari,' ungkap ibu tiga anak ini saat ditemui Merdeka.com, Kamis (18/4/2024).
-
Siapa yang tertarik dengan kerajinan? Produk dari karung goni ini pun menarik perhatian kalangan muda.
-
Bagaimana Didi Sahruwijaya belajar membuat kendang? Jadi membuat ini kalau kebetulan ada yang memperbaiki gitu, lalu mempelajari begini-begini-begini, belajar saja,' katanya
-
Siapa yang memberikan pelatihan tentang wirausaha di SMK Depok? Dalam pelatihan #Serunya17an yang diadakan oleh TikTok, beberapa tokoh terkenal diundang, termasuk Ivan Gunawan dan juga TikToker, Vina Muliana.
-
Bagaimana #KelasDreami membantu anak-anak belajar membatik? Mereka tidak hanya diberi pengenalan tentang teknik membatik, tetapi juga diberi kesempatan untuk mencoba membuat karya seni mereka sendiri. Para peserta diajak untuk memahami makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap goresan batik yang mereka buat.
-
Mengapa Pak Kliwon belajar membatik? Namun ia dipaksa temannya untuk belajar membatik. Ia kemudian ikut pelatihan membatik.
"Dasarnya saya membuat kerajinan tangan dari SMP. Di sekolah pada salah satu mata pelajaran kita diajarkan cara menciptakan suatu benda yang layak jual, jadi sekarang hanya perlu menggembangkan nya," tutur nya.
Dia mulai merintis usahanya pada tahun 2011 dan baru fokus menjalankan bisnis nya pada tahun 2013. Pada saat baru memulai usaha, dia sempat mengalami suatu kendala yaitu sulitnya mencari karyawan yang memenuhi kriteria.
"Ketika baru memulai usaha, kendala nya yaitu mencari karyawan yang bagus dan rapi dalam membuat kerajinan tangan. Kalau yang bisa banyak tapi dapat menghasilkan produk dengan kualitas baik belum tentu," katanya.
Produk-produk yang sudah dia hasilkan hingga kini antara lain rajutan, yang berupa bunga, kotak tisu, bros, dan lain-lain. Mayoritas produknya dibuat dari bahan baru, tapi ada juga yang menggunakan barang bekas. Produk yang ia buat berkisar Rp5 ribuan - Rp250 ribuan.
"Mayoritas kerajinan yang saya buat dari bahan baru. Akan tetapi ada juga yang dari barang bekas, misalnya tas, dompet, dan gantungan kunci," katanya.
Untuk pemasarannya, dia upload foto produknya ke sosial media, mengikuti pameran-pameran dan memasukkan karyanya ke UMKM Center.
"Penjualannya online dan offline, bisa langsung datang ke rumah. Saya juga memasarkan produk saya lewat sosial media dan bersyukur juga banyak yang memesan. Produk saya dapat dibeli secara grosiran maupun per buah. Untuk pembelinya sendiri ada juga yang dari luar kota misalnya Sintang," tutur nya.
Dia juga menambahkan modal yang dihabiskan untuk memulai usahanya sekitar Rp300 ribu, dengan pendapatan tiap Rp2 juta hingga Rp5 jutaan.
"Modal yang diperlukan kira-kira hanya Rp300 ribu karena bahan yang digunakan hanya benang dan beberapa benda yang murah dan mudah ditemukan," papar nya.
Dalam menjalankan usahanya dia dibantu oleh saudara, teman, dan seorang pelajar yang ia latih membuat kerajinan tangan sendiri. Konsep dan desain produk yang akan dibuat dia sendiri yang menentukan.
Dewi berharap untuk ke depan usahanya dapat lebih maju lagi, terutama dalam kapasitas produksi dan penambahan karyawan. Selain itu, dia juga bercita-cita suatu hari dapat memiliki toko kerajinan sendiri.
"Harapan saya ke depannya kapasitas produksi dapat meningkat tiap bulan, memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan di bidang kerajinan tangan, serta mempunyai toko sendiri agar dapat membuka lapangan kerja baru," harapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaPengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaSelain memproduksi, Dendi juga memiliki misi lain yakni ingin membantu perekonomian warga di sekitar tempat tinggalnya.
Baca SelengkapnyaUntungnya, sang ibu membebaskan dirinya untuk menjadi apa saja yang ia sukai.
Baca SelengkapnyaDewi Rahayu adalah pelaku usaha keripik tempe sagu yang berbasis di Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTerkadang, hobi bisa dijadikan sebagai sumber untuk mendatangkan keuntungan.
Baca SelengkapnyaKonsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaTak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.
Baca Selengkapnya"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Baca SelengkapnyaNia dan mitranya memutuskan untuk memberi nilai tambah pada produk-produk tersebut.
Baca Selengkapnya