Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BJB beberkan keuntungan usai melantai di bursa saham

BJB beberkan keuntungan usai melantai di bursa saham BJB. merdeka.com

Merdeka.com - Bank Jabar Banten (BJB) dengan kode saham BJBR merupakan salah satu bank BUMN milik pemerintah Jawa Barat dan Banten yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 2010. Penawaran saham BJB dulunya sebesar Rp 600, dan kini mencapai Rp 1.800 per lembar saham atau tiga kali lipat harga penawaran pertama.

Corporate Secretary BJB, Asadi Budiman, mengatakan porsi kepemilikan masyarakat di BJB sebesar 25 persen. Pada 2 hari setelah perdagangan bursa perdana, BJBR mencatatkan Auto Reject Atas (ARA) atau batas pergerakan tertentu. Hal ini dapat terlihat dari kondisi oversubscribe sebanyak 11,2 kali ketika masa penawaran.

"Pertama saat IPO dulu harga saham kami Rp 600 per lembar. Kami sempat mencapai harga tertinggi pada 28 Desember 2016 yaitu di level Rp 3.400 per lembar. Sekarang di tengah volatile, ini per 24 Oktober 2018, harga saham Rp 1.800. Artinya naik 3 kali lipat dari harga awal pada saat IPO," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (26/10).

Asadi menjelaskan, ada sejumlah keuntungan yang diperoleh BJB setelah menjadi perusahaan publik. Pertama, meningkatkan brand image, kedua valuasi perusahaan dapat terukur dengan baik, ketiga meningkatkan akses terhadap pendanaan modal. Keempat, mendapatkan insentif pajak. Kelima, mendorong inovasi dan peningkatan kinerja serta keenam menumbuhkan loyalitas karyawan.

"Alhamdulillah, kami merasakan manfaat insentif pajak sejak tiga tahun lalu. Sehingga pajak badan PPh final itu hanya 20 persen dari sebelumnya harus 25 persen yang dibayarkan kepada pemerintah," jelasnya.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjadi perusahaan publik. Pertama, melakukan kewajiban pelaporan rutin. Kedua harus menyediakan informasi perusahaan yang dapat diakses publik. Ketiga, terjadi dilusi (perubahan) kepemilikan pemegang saham pemerintah daerah.

"Keempat, harus dapat menjaga hubungan dengan investor. Kelima, keuangan perusahaan terekspose kondisi di pasar keuangan. Keenam, harus meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan terbuka," jelas Asadi.

Asadi menambahkan, usai IPO, kinerja keuangan perseroan juga semakin membaik. Aset perusahaan pada 2009 tercatat sebanyak Rp 32 triliun sedangkan aset hingga kuartal III 2018, tercatat naik menjadi Rp 114 triliun. Dari sisi kredit pada 2009, hanya tercatat sebesar Rp 20 triliun. Di kuartal III ini total kredit tercatat sebanyak Rp 78 triliun.

"Dari DPK juga pada 2009 hanya Rp 24 triliun, dan hari ini mencapai Rp 89 trilun. Laba bersih juga meningkat. Dari di 2009 laba bersih kami hanya Rp 0,71 triliun, saat ini per September laba bersih mencapai 1,34 triliun. Dari sisi aset, kredit, DPK, laba Alhamdulillah in line dengan peningkatan kinerja," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank bjb Kantongi Laba Konsolidasi Rp1,16 Triliun di Kuartal III-2024
Bank bjb Kantongi Laba Konsolidasi Rp1,16 Triliun di Kuartal III-2024

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.

Baca Selengkapnya
20 Tahun Melantai di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali
20 Tahun Melantai di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali

Peningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank bjb Kantongi Laba Konsolidasi Rp1,16 Triliun di Kuartal III-2024
Bank bjb Kantongi Laba Konsolidasi Rp1,16 Triliun di Kuartal III-2024

Pendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.

Baca Selengkapnya
Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback
Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Pasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.

Baca Selengkapnya
BRI Borong 4 Kategori Penghargaan di Malam Apresiasi Emiten 2024
BRI Borong 4 Kategori Penghargaan di Malam Apresiasi Emiten 2024

BRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.

Baca Selengkapnya
Tumbuh 2,9%, BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Kuartal III 2024
Tumbuh 2,9%, BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Kuartal III 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun pada Kuartal III Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Baru 3 Bulan, BCA Sudah Kantongi Laba Rp12,9 Triliun pada Kuartal I-2024
Baru 3 Bulan, BCA Sudah Kantongi Laba Rp12,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Dalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp702,3 Miliar Sepanjang 2023
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp702,3 Miliar Sepanjang 2023

Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Bukukan Laba Rp15,98 Triliun, BRI Fokus Perkembangan Global dan Tantangan Domestik
Bukukan Laba Rp15,98 Triliun, BRI Fokus Perkembangan Global dan Tantangan Domestik

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso.

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).

Baca Selengkapnya
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023

Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.

Baca Selengkapnya
BTN Raup Laba Bersih Rp2,08 Triliun di Kuartal III-2024, Ini Faktor Penopangnya
BTN Raup Laba Bersih Rp2,08 Triliun di Kuartal III-2024, Ini Faktor Penopangnya

BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.

Baca Selengkapnya