Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BKF: Dunia Hadapi Pemulihan Ekonomi yang Tidak Merata

BKF: Dunia Hadapi Pemulihan Ekonomi yang Tidak Merata pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global capai 6 persen tahun ini. Sedangkan di 2022, ekonomi global diperkirakan bisa tumbuh 4,9 perse.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menilai solidnya proyeksi perekonomian global didukung oleh tambahan stimulus fiskal yang kuat dan akselerasi vaksinasi yang memungkinkan re-opening lebih luas. Khususnya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Sejalan dengan hal tersebut, volume perdagangan global juga diprediksi mencatatkan kinerja yang solid.

"Pada tahun 2021 diprediksi volume perdagangan global mengalami pertumbuhan sebesar 9,7 persen (naik 1,3 pp)," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu dalam keterangan persnya, Jakarta, Rabu (28/7).

Orang lain juga bertanya?

Pertumbuhan yang kuat pada aktivitas perdagangan menunjukkan sektor eksternal juga menjadi faktor utama yang mendorong tumbuhnya ekonomi global. Namun, dunia harus mewaspadai risiko penyebaran varian Delta Covid-19 yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir serta menjaga efektivitas stimulus dan mendorong akses vaksinasi yang adil dan merata.

Meski demikian, pemulihan ekonomi global terjadi secara tidak merata (uneven recovery). Hal ini disebabkan oleh perbedaan situasi pandemi Covid-19, kecepatan vaksinasi, dan dukungan stimulus ekonomi.

Secara garis besar, kelompok negara maju mengalami kenaikan proyeksi didukung perluasan re-opening. Jangkauan vaksinasi yang tinggi, serta stimulus yang masif. Misalnya seperti yang terjadi pada Amerika Serikat yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2021 naik 0,6 pp. Zona Euro juga naik 0,2 pp dan Korea Selatan naik 0,7 pp.

Sementara itu, banyak negara berkembang yang mengalami penurunan proyeksi. Utamanya akibat pemberlakuan restriksi lebih ketat di tengah penyebaran varian Delta.

Tingkat vaksinasi yang relatif rendah di negara berkembang juga dianggap memberikan risiko kerentanan terhadap kesinambungan pemulihan ekonomi ke depan. Beberapa negara yang mendapat revisi ke bawah antara lain India (-3,0 pp), Malaysia (-1,8 pp), Filipina (-1,5 pp), Thailand (-0,5 pp) dan Indonesia (-0,4 pp). Khusus untuk India, IMF masih memproyeksikan tumbuh antara 3,7 persen sampai 4,5 persen.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari IMF untuk tahun 2021 yakni 3,9 persen masih dalam rentang proyeksi Pemerintah pada 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen," kata dia.

Tingginya Ketidakpastian

Selain itu, risiko dan ketidakpastian dinilai masih sangat tinggi. Kehadiran varian Delta yang sangat menular membayangi upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi di banyak negara.

WHO melaporkan varian ini telah menyebar di 124 negara dan bahkan menjadi varian yang mendominasi di berbagai negara, seperti Indonesia, Inggris, Rusia, Malaysia, Thailand, dan Afrika Selatan. Sehingga banyak negara kembali melakukan pengetatan aktivitas atau menunda reopening dalam rangka mengendalikan lonjakan kasus yang terjadi.

Langkah antisipasi lainnya yang dilakukan antara lain dengan terus memperkuat testing dan mengakselerasi vaksinasi. Selain dari kehadiran varian Delta, perekonomian global juga perlu terus waspada terhadap kemungkinan percepatan normalisasi kebijakan moneter AS sebagai implikasi dari pemulihan ekonomi yang cepat. Ini bisa berakibat mendorong pembalikan arus modal menuju negara tersebut.

Dalam menghadapi ini, Indonesia akan terus mengambil manfaat dari prospek ekonomi global yang masih kondusif, sembari terus mewaspadai risiko-risiko yang ada. Permintaan produk ekspor yang diperkirakan masih baik seiring solidnya outlook pertumbuhan global menjadi peluang untuk terus mendorong kinerja manufaktur di 2021.

"Untuk itu, strategi Indonesia ke depan akan terus fokus pada upaya pengendalian pandemi, melindungi kesejahteraan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta terus meningkatkan daya saing" kata dia mengakhiri.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih

Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global
Ketua OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global

Kemenangan presiden terpilih Trump dan partai republik Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara dengan Ketimpangan Ekonomi Terbesar di Dunia: Jurang Si Kaya dan Si Miskin Makin Dalam
Indonesia Masuk Dalam Daftar Negara dengan Ketimpangan Ekonomi Terbesar di Dunia: Jurang Si Kaya dan Si Miskin Makin Dalam

Kesenjangan mulai terasa sejak tahun 2008 hingga 2023.

Baca Selengkapnya
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024

Proyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya