BKPM catat Pulau Jawa masih dominasi investasi di Indonesia
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada triwulan III-2016 realisasi investasi Indonesia masih didominasi Pulau Jawa, yakni sebesar Rp 87,6 triliun. Sedangkan investasi di luar Pulau Jawa baru mencapai angka Rp 67,7 triliun.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan hal ini dikarenakan perkembangan investasi di luar Pulau Jawa masih tahap awal atau tahap permulaan. Meski begitu, dia memperkirakan investasi di luar Pulau Jawa memiliki potensi untuk meningkat.
"Saya sudah lihat tanda-tanda itu (investasi luar Pulau Jawa meningkat) sudah mulai ke sana. Tapi memang angkanya masih relatif kecil," katanya di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (27/10).
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Di mana kawasan potensial untuk investasi di Jakarta? Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa yang membuat Jawa sebagai pusat ekonomi Indonesia? Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi negara Indonesia, menampung sebagian besar aktivitas bisnis, industri, dan perdagangan negara ini.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
Seperti di Manado, para investor mulai tertarik untuk menanamkan modalnya di wilayah ini, khususnya di sektor pariwisata. Siring Lion Air dan Sriwijaya Air memulai penerbangan langsung dari China ke Manado, sehingga membuat jumlah wisatawan melonjak.
"Turis China ke Manado sebelumnya 12 ribu per tahun, sekarang sudah 12 ribu perbulan. Ini contoh," imbuhnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga meningkat terlebih di Garam Industri. "Penambak garam, kita masih mengimpor garam industri dalam jumlah yang besar, namun saat sudah mulai banyak investor yang berinvestasi di industri garam industri di wilayah NTB," jelas Thomas.
Melihat kemajuan di berbagai daerah tersebut, Thomas meyakini investasi di luar Pulau Jawa bisa menyamai investasi di Pulau Jawa.
"Jadi ini memang baru permulaan belum menonjol saya mulai lihat ada tanda-tanda menyusul khususnya infrastruktur dan fokus pengembangan wilayah non Jawa, sehingga investor pun mulai menuju ke sana," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi investasi semester I-2023 telah mencapai 48,5 persen dari target sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaSumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi di Pulau Jawa masih lebih mendominasi jika dibagi secara porsi wilayah.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi langsung pada kuartal II-2024 mencapai Rp428,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaKontribusi penanaman modal asing (PMA) di kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun atau menyumbang 53,3 persen.
Baca Selengkapnyapembiayaan UMKM pada tahun 2022 masih terpusat di Jawa dan Bali. Nilainya mencapai Rp2.000 triliun atau 62 persen dari realisasi pembiayaan nasional.
Baca SelengkapnyaPulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaProses pembagunan IKN yang tengah berjalan, diharapkan dapat terus mengungkit angka investasi daerah.
Baca Selengkapnya