BKPM harap perombakan kabinet percepat realisasi investasi
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani berharap perombakan kabinet kerja bisa memercepat realisasi investasi. Saat ini, menurutnya, sudah ada komitmen investasi senilai Rp 2 ribu triliun.
"Penyegaran ini tujuannya untuk memberikan hal-hal yang lebih baik. Investasi diharapkan semua program yang dibahas di Kementerian Koordinator Perekenomian tetap dijalankan," ujar dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/8).
Franky menghadiri serah terima jabatan menteri koordinator perekonomian antara Sofyan Djalil dan Darmin Nasution. Nama yang disebut terakhir diharapkan Franky bisa langsung bekerja membahas permohonan investasi asing.
-
Kapan cadangan devisa RI mencapai Rp2.288 triliun? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara Rp2.288 triliun dengan asumsi kurs Rp16.321 per dolar AS.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Ada Rp 2 ribu triliun minat investasi menunggu bukan dalam konteks kebijakan tapi pemberian kemudahan fasilitasi sehingga untuk tetap melakukan investasi di Indonesia," kata dia.
Hari ini, Presiden Jokowi merombak kabinet kerja. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel digantikan Thomas Lembong, Sofyan Djalil menggantikan Andrinof Chaniago sebagai Menteri PPN/ Kepala Bappenas.
Kemudian, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo diganti Rizal Ramli, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno digantikan Luhut B. Panjaitan. Dan, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto digantikan Pramono Anung.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk menggenjot realisasi investasi di IKN.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyebutkan ada empat pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan Rosan sebagai menteri investasi yang baru.
Baca Selengkapnyakondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta agar para capres dan cawapres bisa menyampaikan gagasan sesuai dengan data yang benar.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, Prabowo selaku presiden terpilih menyetujui percepatan pembangunan IKN, termasuk anggarannya.
Baca SelengkapnyaInvestor menagih janji program pasangan Prabowo-Gibran yakni makan siang gratis untuk anak sekolah dan pemindahan ibu kota ke IKN.
Baca SelengkapnyaGerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui pertumbuhan ekonomi sangat bergantung terhadap investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap optimistis target investasi di IKN dapat tercapai pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPengusaha yakin pemimpin baru OIKN akan membantu pembangunan IKN semakin cepat.
Baca Selengkapnya