BKPM siapkan lima strategi jitu genjot investasi tahun ini

Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan lima langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan investasi di 2016 yang ditargetkan mencapai Rp 594,8 triliun atau naik 14 persen dibanding target di 2015 sebesar Rp 519 triliun.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, lima langkah tersebut merupakan implementasi dari tiga arah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah.

"BKPM dalam tahun 2016 ini berkontribusi terhadap tiga fokus pemerintah, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pembangunan. Kami akan melaksanakan lima langkah strategis," kata Franky di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Jumat (8/1).

Lima strategi itu adalah meningkatkan layanan perizinan investasi, mengawal realisasi investasi, melakukan pemasaran investasi secara lebih terfokus, meningkatkan iklim investasi dan memastikan manfaat investasi untuk rakyat.

Franky menilai strategi yang mulai dilaksanakan di 2015 itu telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, salah satunya dalam layanan perizinan investasi.

"Peluncuran PTSP pusat yang telah menerbitkan 17.238 izin, kemudian 162 izin telah dilimpahkan menjadi ukuran capaian tahun ini. Di tahun 2016, izin investasi langsung konstruksi dan kawasan industri ramah investasi menjadi program-program tang akan dilaksanakan tahun 2016," kata Franky.

Selain itu juga mengawal realisasi investasi yang dilakukan dalam bentuk pengawalan proyek-proyek yang dalam masa konstruksi. Sepanjang 2015, BKPM telah mengawal 80 proyek dalam masa konstruksi dengan nilai investasi mencapai USD 17,13 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 278.116, BKPM menargetkan untuk mengawal 100 proyek dalam masa konstruksi termasuk proyek-proyek investasi di Indonesia bagian timur.

Dalam strategi melakukan pemasaran investasi yang lebih terfokus, capaian 2015 ditandai dengan dikantonginya izin prinsip senilai Rp 1.852 triliun serta minat investasi sebesar USD 118 miliar.

"Ini dilakukan dengan memanfaatkan instrumen kantor perwakilan BKPM di luar negeri serta pembentukan tim marketing officer di BKPM. Untuk tahun 2016, BKPM menargetkan penambahan kantor perwakilan di China guna mendorong investasi dari negara tersebut," papar Franky.

Dari sisi meningkatkan iklim investasi, BKPM menargetkan tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business, Survei Bank Dunia) bisa naik signifikan hingga mencapai angka dua digit dari posisi tahun 2015 yang berada di level 109.

"Kepastian berusaha dalam bentuk revisi panduan investasi juga ditargetkan selesai bulan April 2016," imbuhnya.

Sementara itu, memanfaatkan investasi untuk rakyat adalah terkait program penciptaan lapangan kerja dan program sinergi investasi dengan pondok pesantren yang telah dilakukan di tahun 2015 dan diperluas cakupannya di tahun 2016 dengan melibatkan daerah-daerah di luar Jawa, seperto Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara.

Data BKPM mencatat realisasi investasi 2016 ditargetkan mencapai Rp 595,8 triliun, naik 14,4 persen dari target 2015. Realisasi ini ditopang oleh PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun 2015, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun atau naik 18,4 persen dari target PMDN tahun 2015. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.