Blak-blakan mendag soal produsen beras dunia tengah lomba 'jajah' RI
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan dirinya bersama dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah sepakat tidak akan melakukan impor jika stok pangan milik pemerintah masih mencukupi.
Menurutnya, saat ini banyak negara yang berlomba untuk memasukkan produknya ke Indonesia, baik produk jadi, pertanian, hingga peternakan. Salah satunya negara-negara produsen beras yang meminta agar produknya bisa dipasarkan di Indonesia.
"Sikap Kemendag mencermatkan perintah presiden adalah bagaimana mengendalikan pasar kita. Bersama Mentan sepakat tidak akan mengeluarkan izin bahan impor selama kita masih mampu," kata Menteri Enggar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1).
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
-
Apa target Kementan untuk produksi beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
-
Bagaimana Kementan menjaga ketersediaan beras? Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya.
Namun, melihat stok beras yang dimiliki Bulog masih aman hingga beberapa bulan ke depan, Menteri Enggar mengaku tak berani menandatangani kontrak kerjasama dengan negara-negara tersebut untuk melakukan impor beras.
"Para Menteri Perdagangan dari Pakistan, India, Myanmar, dan Kamboja meminta perbarui dan tandatangan MoU jual beras. Saya sampaikan kami sementara ini belum berpikir untuk impor beras karena punya cadangan lebih. Mereka berpesan hanya sekadar MoU, mereka minta tolong tandatangan saja ini untuk konsumsi politik. Saya tidak berani tandatangan kalau tidak ada izin Mentan," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pemerintah untuk tahun ini tidak akan melakukan impor beras. Sebab, stok beras yang tersedia di Perum Bulog masih cukup untuk kebutuhan beberapa bulan mendatang.
Dia mengatakan, biasanya setiap bulan September dan Oktober selalu mengadakan rapat terbatas untuk mengatasi kekurangan stok beras, dan pengendalian harganya, termasuk keputusan untuk melakukan impor guna mengendalikan harga. Namun, kali ini ratas tersebut tidak dilakukan.
Dia mencatat, stok beras di Perum Bulog masih tersedia 1.734 ribu ton. Angka ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2015 yang hanya tersedia kurang dari 800 ribu ton.
"Kalau stoknya besar untuk pasar juga grogi mau naikan harga tapi stok Bulog banyak. Strategi ini yang dibaca pasar jadi harga sekarang sejuk-sejuk saja karena stok yang dipegang Bulog besar," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kuncinya harus kerja keras dan kerja cerdas. Semua harus bergerak menatap masa depan yang lebih baik," kata Amran Sulaiman.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMahfud mempertanyakan komitmen pemerintah saat ini yang terus menerus impor pangan.
Baca SelengkapnyaGibran menduga Mahfud agak ngambek atau kesal dengan pertanyaan Gibran sebelumnya yang Mahfud tidak bisa jawab.
Baca SelengkapnyaAlokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaMisalnya, pada 2018 atau satu tahun menjelang Pemilu 2019, impor beras melonjak jadi 2,25 juta ton, dari tahun 2017 yang terdata sekitar 305 ribu ton.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengubah struktur Perum Bulog menjadi lembaga non-komersial.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti heboh isu izin kelola tambang yang diberikan pemerintah kepada ormas keagamaan.
Baca Selengkapnya