Blak-blakan Rizal Ramli soal masalah di tubuh Garuda Indonesia dan solusinya
Merdeka.com - Ekonom Rizal Ramli menyebut persoalan Garuda Indonesia sudah diendusnya lama. Kerugian Garuda Indonesia yang tak kunjung sembuh disebut akibat penempatan manajemen yang tidak sesuai kompetensi.
Rizal bercerita, pada awal Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, dirinya telah mengingatkan kerugian menahun yang dialami Garuda Indonesia. Kerugian ini dituding akibat jajaran direksi tidak berani mengambil keputusan strategis.
"Jadi akibat naruh orang tidak pada tempatnya, karena pemilihan direksi asal, perusahaan hebat ini bisa bisa kesulitan keuangan. Kemarin baru minjem lagi buat tutup utang masa lalu. Kalau tidak diperbaikin bisa rugi dijual ke asing," ujarnya di Jakarta, Senin (25/6).
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Siapa yang protes soal keterlambatan Garuda Indonesia? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat terbangkan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Kapan Yenny Wahid menjadi komisaris Garuda Indonesia? Ia menduduki jabatan ini sejak 2020, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 2021.
Menurutnya, susunan direksi saat ini terlalu gemuk dan sarat kepentingan politik. "Jumlah direksi terlalu banyak. 8 orang hanya untuk akomodasi politik bukan untuk optimalisasi organisasi. Banyak yang bukan bidangnya," tuturnya.
Akibatnya solusi yang diambil adalah jalan keluar untuk jangka pendek, bukan untuk menyembuhkan akar permasalahan. "Sayangnya Garuda Indonesia tak punya strategi kembali untung. Satu satunya cara pemotongan biaya di semua lini. Ini bahaya. Kalau yang dipotong anggaran training Garuda? Padahal ini penting sekali untuk bisnis penerbangan karena menyangkut safety. Kalau ini yang dipotong bahaya buat reputasi Garuda Indonesia."
Rizal melanjutkan, jajaran direksi juga seakan tak berani membatalkan pesanan pesawat yang menurutnya sarat akan praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). "Juli 2015 saat kami bicara kepada Jokowi. 2 minggu sebelum kami dilantik. Kami katakan Garuda kembali punya masalah besar karena pembelian pesawat yang ugal ugalan dan terbukti KPK temukan ada mark up. Kami sarankan waktu itu pada presiden, Garuda harus dibenahi secepat mungkin. Jokowi katakan 'gimana baiknya deh mas Rizal'. Maka saat pelantikan, RR katakan agar Garuda evaluasi terhadap pembelian pesawat jenis jarak jauh karena pasti akan rugi," bebernya.
Jajaran direksi, tambah Rizal, juga tidak melakukan pengaturan rute penerbangan dengan baik. "Harusnya perusahaan untung tapi pengendalian rute tidak jago kemudian pembelian barang dan jasa tidak kompetitif. Strategi marketing Garuda ambural. Premium class dicampur dengan low cost. Terlalu banyak beri promo, dll."
Maka dari itu, dia menyarankan sebagai solusi awal ialah merombak jajaran direksi Garuda Indonesia. "Kami ingin bantu Presiden Jokowi untuk beri solusi karena reputasi Jokowi akan merosot kalau selamatkan Garuda Indonesia saja tidak bisa. Kasus Garuda bukan kasus ruwet dalam 1,5-2 tahun, kami bisa kembalikan untung," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku tidak kaget atas fenomena BUMN Karya merugi meski memperoleh proyek infrastruktur.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaTerlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaAkibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Baca SelengkapnyaPrabowo satu-satunya menteri Jokowi yang berkorban untuk Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekarga juga sudah mendapatkan support dari federasi BUMN kemudian juga dari nasional comitee congres (NCC) Indonesia.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaBaginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.
Baca SelengkapnyaGlenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Baca SelengkapnyaJaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menyinggung banyaknya koboi bermunculan jelang pergantian pemerintahan ini.
Baca Selengkapnya