Blak-blakan Waskita Karya soal penyebab banyak kecelakaan proyek miliknya
Merdeka.com - PT Waskita Karya (Persero) mengakui kelalaian pada pengerjaan sehingga terjadi sejumlah kecelakaan pada proyek yang tengah digarapnya. Salah satunya tidak memperhatikan kecepatan angin pada pengerjaan proyek elevated atau melayang.
Direktur Operasi II Waskita Karya, Nyoman Wirya Adnyana, menjelaskan kecepatan angin sangat berpengaruh dalam proses pemasangan girder terutama girder non standard.
"Misalnya, kita lalai memperhitungkan kecepatan angin. Kalau dulu girdernya standard, kecepatan angin barangkali tidak terlalu signifikan. Kalau sekarang karena girder tidak standard. Kalau kita lihat sepintas pendek, tapi kalau kita berdiri itu tingginya 3 meter," jelas dia di Jakarta, Kamis (22/2).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Kenapa proyek dikerjakan asal-asalan? 'Ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR, kita perbaikilah ke depan,' kata Rudy.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Dimana proyek dikerjakan asal-asalan? Adapun ruas jalan yang ditinjau Rudy sejauh 24 KM, mulai dari Kecamatan Cihurip, Jatisari di Cisompet, Kemudian Kecamatan Peundeuy, lalau ke Sagara di Cibalong.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
Untuk diketahui, girder yang disebut standard memiliki panjang di bawah 40 meter. Sementara girder tidak standard memiliki panjang di atas 40 meter.
"Lebar beda-beda, tergantung dari panjangnya. Untuk panjang non standar 50,8 meter itu tingginya 2,3 meter, lebarnya 75 centi. Secara desain memang cukup langsing."
"Jadi ini jadi pengingat kepada kita semua aspek termasuk angin ini harus jadi pertimbangan," ujarnya.
Waskita Karya untuk sementara memutuskan bahwa untuk pemasangan girder nonstandar dengan panjang di atas 40 meter hanya akan dilakukan sampai pada pukul 17.00 WIB. "Kita akan pasang girder nonstandar hanya sampai pukul 17.00 WIB saja," katanya.
Dia mengatakan setelah kecelakaan pihaknya telah melakukan evaluasi secara menyeluruh. Hasil evaluasi merekomendasikan adanya perbaikan dalam SOP.
"Sehingga dari hasil perbaikan-perbaikan SOP kemarin dengan para expert dan PUPR, didapatkan kecepatan angin tidak boleh melampaui dari 30 Km per jam," kata dia.
"Seandainya lebih dari 30 km per jam langkahnya apa, pertama tidak usah kita pasang, kedua kala terjadi erection langkahnya apa, dan yang paling penting dampaknya erection pada grider non standard," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perancang jembatan lengkung LRT, Arvila Delitriana blak-blakan, tidak ada kesalahan dalam perancangan bangunan ini.
Baca SelengkapnyaKAI, KCIC, LRT Jabodebek bersama para kontraktor juga akan menyisir dan mengidentifikasi titik-titik lainnya di seluruh stasiun LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaPT KCIC membantah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat PT Wika merugi hingga Rp7,2 triliun.
Baca SelengkapnyaRangkaian kereta harus mengurangi kecepatannya ketika melintasi longspan LRT Gatsu-Kuningan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKejagung menetapkan satu lagi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada tahun 2017 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaKecelakaan kerja terjadi pada proyek gedung Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaLimpahan air berasal dari saluran air yang tidak mampu menahan debit air karena intensitas hujan yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaKesalahan diduga ada pada lebar lintasan yang membuat LRT Jabodebek harus mengurangi kecepatan saat melaju.
Baca SelengkapnyaEmpat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca Selengkapnya