Blibli: Penjual Asing Kurang dari 1 Persen, 90 Persen Lokal
Merdeka.com - Blibli menyatakan komitmen penuh untuk mendukung peningkatan daya saing aneka produk lokal. Di antaranya dengan menyediakan sebanyak mungkin tempat bagi produk lokal ketimbang impor untuk mejeng di setiap kategori yang ditawarkan platform.
"Dari semua kategori yang ada di platform Blibli, sebanyak 90 persen dari jumlah keseluruhan merchant adalah lokal, termasuk UMKM. Sedangkan untuk jumlah international seller kurang dari 1 persen dari keseluruhan seller di Blibli. mereka pun harus menaati aturan perpajakan yang sesuai untuk produk impor," ungkap VP of Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (4/6).
Yolanda mengungkapkan, hingga saat ini, Blibli terus aktif membantu merchant UMKM untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Di antaranya terlibat dalam proses pendampingan, pelatihan melakukan pengemasan, branding, menampilkan foto produk, hingga pembekalan staregi pemasaran guna meningkatkan penjualan.
-
Di mana pelanggan Blibli bisa tukar tambah elektronik? Pilih produk gadget atau elektronik yang diinginkan dan klik opsi Tukar Tambah pada halaman produk.
-
Mengapa Blibli hadirkan Tukar Tambah elektronik? 'Kami memahami bahwa produk usang atau rusak menjadi masalah sehari-hari yang dihadapi pelanggan, untuk itu kami hadirkan solusi Tukar Tambah bagi pelanggan dengan proses tanpa ribet, pelanggan puas tanpa kecewa, dan lebih penting lagi produk usang/rusak tidak menjadi sampah di rumah,' kata David Michum.
-
Bagaimana cara memilih produk lokal? Megel juga menyebutkan sederet brand lokal yang memiliki kualitas sangat baik. Misalnya saja Le Minerale dari kategori air mineral. Ia pun menegaskan agar masyarakat lebih teliti dalam memilih produk tersebut. Terlebih banyak produk asing yang brandingnya menampilkan seolah-olah mereka adalah produk lokal.
-
Bagaimana Shopee memberikan aksesibilitas bagi UMKM lokal? Lewat pendekatan yang inklusif dan terintegrasi, Shopee berusaha memberikan peluang yang sama bagi UMKM dan brand lokal yang tinggal di kota besar maupun di daerah-daerah Indonesia.
-
Bagaimana Shopee membantu brand lokal? Untuk mewujudkan visi ini, kami terus meluncurkan berbagai inovasi dan program, seperti kampanye Shopee Pilih Lokal, fitur belanja interaktif Shopee Live dan Shopee Video, serta program edukasi melalui Kampus UMKM Shopee dan Program Shopee Ekspor.
Selain itu, Blibli juga memiliki kriteria merchant/seller UMKM khusus yang layak didorong lewatsubsidi cashback dan potongan harga. Dengan begitu, diharapkan turut mengerek penjualan produk lokal di tengah pandemi Covid-19.
"Blibli melakukan subsidi ini agar produk-produk lokal ini bisa laku dan menarik konsumen Indonesia. Jika produk sudah sangat baik, maka sangat mungkin mendapat subsidi promo berupa cashback, potongan harga, atau gratis ongkos kirim," bebernya.
Namun diakuinya, sinergi dengan stakeholders terkait juga tak kalah penting untuk mempercepat peningkatan daya saing produk UMKM. Dengan begitu, diyakini akan menciptakan peluang lebar bagi produk lokal untuk masuk ke rantai pasok industri nasional maupun global.
"Kami harap bahwa berbagai stakeholder seperti pemerintah, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan anggota asosiasi, serta segenap pihak terkait bisa berkomunikasi dan duduk bersama untuk memetakan masalah dan mencari solusi yang paling tepat untuk pertumbuhan industri dan juga dampak positif bagi ekonomi," tekannya.
Bos BCA Klaim 90 Persen Produk di Marketplace dari Impor
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja mengatakan, 90 persen lebih produk yang dijual di e-commerce yang terdapat di Indonesia bukan produksi dalam negeri, melainkan produk impor.
Menurut dia, UMKM di luar negeri, seperti China, lebih siap dalam memasuki ekosistem ekonomi digital yang sudah merambah pasar global. Sementara UMKM di Indonesia, kata Jahja, masih perlu banyak edukasi dan peningkatan kapasitas dalam produksi, SDM, maupun kualitas produk.
"E-commerce di Indonesia ini sudah banyak, ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lain-lain. Kalau kita lihat 90 persen lebih produk dari mana? Bukan UMKM kita, ini yang menyedihkan. Itu import goods," kata Jahja Setiaatmadja seperti dikutip dari Antara dalam webinar digitalisasi UMKM dan sistem pembayaran 2025 yang dipantau di Jakarta, Rabu (2/6).
BCA mengadakan UMKM Fest pada Maret 2021 yang diikuti oleh 1.800 UMKM terpilih yang memiliki kesiapan produk yang berkualitas. Mereka dibantu untuk masuk ke dalam ekosistem digital berupa e-commerce berbasis website yang dibuat BCA.
Jahja menyebut sebagian besar dari pelaku UMKM yang mengikuti UMKM Fest tersebut masih perlu banyak bantuan dalam mempersiapkan produk mereka untuk masuk ke ekosistem digital.
"Yang melatarbelakangi adalah kurangnya digital knowledge dan skill. Memang generasi milenial ada yang berjualan melalui Instagram, Facebook. Ini lumayan, tapi persentase mereka dibandingkan UMKM konvensional masih sedikit," katanya.
Jahja juga menyebut permasalahan lain pada UMKM di Indonesia adalah kurangnya pemahaman keuangan dan belum dikelola secara profesional.
"Kurangnya pemahaman keuangan, UMKM kita banyak berbasis keluarga. Belum banyak UMKM yang menggunakan tenaga profesional, keuangan bisnis dan pribadi campur aduk. SDM asal keluarga, ayolah bantu. Padahal begitu UMKM membesar, harus gunakan SDM profesional, pemisahan keuangan bisnis dan pribadi," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai mitra yang kuat, Shopee turut menciptakan bisnis yang berkesinambungan dan penetrasi pasar digital yang inklusif.
Baca SelengkapnyaChina menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.
Baca SelengkapnyaProgram inovatif dari Shopee senantiasa membantu para brand lokal dan UMKM semakin maju.
Baca SelengkapnyaShopee menjadi mitra yang kuat dalam menciptakan bisnis yang berkesinambungan dan penetrasi pasar digital yang inklusif.
Baca SelengkapnyaKampanye 11.11 Big Sale ditutup dengan berbagai pencapaian dan tren belanja menarik.
Baca SelengkapnyaSalah satunya TuTu and Co, usaha aksesoris lokal buatan tangan perajin Bali
Baca SelengkapnyaIde bakpia kukus berawal dari sang pemilik Anggara Jati dan Rizka Wahyu Romadhona bertanya kepada sejumlah turis.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca Selengkapnya