BNI Asset Management Mencatat Aset Tumbuh 15 Persen Selama Pandemi
Merdeka.com - Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan PT BNI Asset Management mampu mempertahankan posisinya pada jajaran 10 perusahaan asset management di Indonesia dengan asset under management per Oktober 2020 sebesar Rp 24,64 triliun, dan mencatat pertumbuhan 15 persen.
"PT BNI Asset Management yang merupakan bagian dari pada grup BNI, dan telah Spin off dari BNI sekuritas sejak tahun 2011 dan terus tumbuh berkembang hingga saat ini," kata Adi dalam Market Outlook 2021 Resilience to Counter Economic Turbulence - Day 1, Selasa (17/11).
Dia menjelaskan, BNI Asset Management masih tetap dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 15 persen sejak awal tahun 2020, tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan para investor serta sinergi BNI sebagai induk dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam grup BNI.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini di masa covid-19 kita bahu-membahu untuk dapat terus bangkit dari dampak pandemi covid-19," imbuhnya.
Menurutnya, dalam masalah covid-19 menciptakan kondisi yang luar biasa dan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian serta mendorong untuk adaptasi kebiasaan baru, sebagai upaya memutus mata rantai daripada covid-19.
Lanjutnya, di sisi pertumbuhan ekonomi berdasarkan prediksi IMF pada akhir tahun 2020 ekonomi global akan mengalami kontraksi sebesar minus 4 poin 36 persen, dan Indonesia diprediksi berada pada level minus 1,5 persen setengah persen.
"Meskipun Indonesia mengalami negatif growth namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang berkontraksi masing-masing sebesar 5,27 persen dan juga minus 4, 27 persen," ujarnya.
Tentunya hal ini tidak terlepas dari upaya dan Presiden, pemerintah bersama instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat dalam menanggulangi dampak daripada covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional, kata Adi.
Apalagi beberapa saat lagi akan menghadapi di penghujung tahun 2020 dan bersiap menyongsong di tahun 2021, Adi mengutip pernyataan dari pada Menteri Keuangan pada kesempatan rapat paripurna rancangan undang-undang APBN 2021 pada tanggal 1 September 2020 disampaikan pada tahun 2021 ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh berkisar di rentang 4,5 sampai 5,5 persen.
"Tentunya hal ini akan menumbuhkan optimisme pasar untuk dapat bangkit kembali secara cepat dengan beberapa faktor yang menjadi fokus, seperti produksi dan distribusi vaksin, kondisi geopolitik Global reformasi terkait investasi dan kebijakan fiskal," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaSepanjang semester I-2023, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tumbuh 20,42% secara tahunan atau year-on-year (YoY
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaHal ini mencerminkan ekspansi dan diversifikasi portofolio nasabah yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPeningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca Selengkapnya