BNI: Jangan anggap fintech sebagai saingan, tapi rekan
Merdeka.com - Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto mengatakan, kemajuan teknologi bukan hal yang bisa dihindari namun harus dikelola dengan baik agar eksistensi perbankan bisa terjaga.
Salah satunya, dalam menanggapi pertumbuhan fintech di Indonesia. Menurutnya, perbankan jangan menganggap kehadiran fintech yang semakin menjamur sebagai saingan, melainkan harus berkolaborasi.
"Kita jangan sekali-kali mendudukkan posisi fintech sebagai rival tapi sebagai partner, maka kita berkolaborasi. Kita kerjasama misalnya BNI dnegan Go-Pay," kata Ryan di Gedung BNI Pusat, Jakarta, Jumat (6/4).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Apa keterampilan yang dianggap penting oleh perusahaan di Indonesia? Menariknya adalah sebanyak 69 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaan menggunakan teknologi? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. 'Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,' ungkap Busrul.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa Kemkominfo dorong kemajuan teknologi? Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,' pungkasnya.
Menurutnya, kolaborasi antara fintech dan bank bisa saling melengkapi. Di satu sisi, fintech unggul dalam hal kecepatan dengan segala inovasinya. Di sisi lain, perbankan unggul dari sisi manajemen resiko sebab memiliki regulasi yang jelas.
"Bank adalah industri yang high regulated diatur sedemikian ketat termasuk manajemen resikonya termasuk resiko di dalam kajian IT risk. Teknologi risk itu ada di bank, sehingga kolaborasi yang kuat di manajemen resiko dengan fintech dengan segala inovasi, sangat indah," imbuhnya.
Ryan berharap, pertumbuhan fintech jangan dipersulit sebab kehadiran fintech melengkapi perbankan, di mana fintech menyasar kalangan yang tidak bisa terlayani oleh perbankan secara maksimal.
"Kehadiran fintech itu kita sepakat itu mengisi kekosongan ketika industri keuanagan khususnya perbankan tidak bisa memenuhi preferensi mereka, (masyarakat) butuhnya cepat ya kan? Nah bank mungkin dengan segala regulasinya tidak mungkin secepat fintech di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen. Nah disitulah hadir fintech."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahendra Siregar memcermati dampak digital transformasi sektor keuangan di Indonesia apakah sebagai keberkahan atau kutukan.
Baca SelengkapnyaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca Selengkapnyapenerapan GRC terintegrasi dapat mensinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment dan social.
Baca SelengkapnyaKomisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaIni diperlukan agar dapat bermanfaat sekaligus memitigasi dan meminimalisir dampak negatif.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca Selengkapnya