BNI sebar keuntungan Rp 2,26 T ke pemegang saham
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memberikan keuntungan bagi hasil (dividen) kepada pemegang saham sebesar 25 persen atau sekitar Rp 2,26 triliun dari pencapaian laba bersih sepanjang 2015 senilai Rp 9,06 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, pembagian dividen tersebut telah disetujui saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan menetapkan laba bersih perseroan tahun buku 2015 sebagian untuk dividen dan laba ditahan.
"25 Persen dari laba bersih perseroan ditetapkan sebagai dividen tunai dan akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 13 April 2016," ujar Baiquni, Jakarta, Kamis (10/3).
-
Bagaimana keuntungan deposito didapat? Semakin besar dana dan semakin lama waktu pencairan depositonya, akan semakin besar pula bunga yang akan didapatkan oleh nasabah.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa saja keuntungan pinjol dibanding bank? Berikut perbedaan pinjaman lewat perbankan dan pinjaman online.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Kapan BRI meraih laba positif? Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
Menurut Baiquni, sebesar 1 persen dari laba bersih juga dialokasikan untuk dana Program Bina Lingkungan (PBL) 2016 dan sisanya untuk laba ditahan dalam memperkuat keuangan BNI.
Selain itu, RUPST juga memberikan kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pemegang saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk tahun buku 2016.
"Serta menetapkan gaji atau honorarium, tunjungan dan fasilitas bagi direksi serta anggota dewan komisaris untuk tahun 2016," jelas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaBRI sebagai perusahaan BUMN, memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.
Baca Selengkapnya