BNP Paribas: Akibat inflasi, beli pulpen Rp 10.000 tahun depan belum tentu dapat
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signfikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen.
Pengamat ekonomi dari BNP Paribas Investment Partner Vivian Secakusuma mengungkapkan generasi milenial tidak bisa lagi santai hanya menjadi karyawan biasa. Karena dengan kenaikan inflasi setiap tahunnya, Vivan menyebut harga pulpen saja bisa menjadi mahal.
"Tahun ini uang Rp 10.000 bisa beli pulpen, tahun depan belum tentu bisa," ujar Vivian di Jakarta, Senin (2/10).
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang membuat gen z dan milenial rentan terhadap investasi bodong? Generasi ini, kata Friderica merupakan kelompok yang rentan secara finansial dengan gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.
-
Mengapa gen z dan milenial rentan terjerat investasi bodong? 'Sikap FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Sementara tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini justru banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan. Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan,' terang Friderica.
Oleh karena itu, dia mengimbau sudah saatnya masyarakat mulai menginvestasikan sebagian upahnya ke reksa dana. Menurut Vivian dibandingkan produk investasi lainnya, reksa dana lebih menguntungkan dan tahan banting dari inflasi.
"Instrumen investasi lainnya secara umum menunjukkan kinerja lebih baik dari inflasi. Salah satunya reksadana," ungkap Vivian.
Vivian menambahkan kemudahan investasi reksa dana dibandingkan produk lain adalah mudah dan tidak butuh waktu banyak. Hal yang dibutuhkan masyarakat saat ini menurut Vivian adalah mengerti jenis invesatasi yang akan diambil untuk daya tahan ekonominya dari inflasi.
"Investor juga harus punya pengetahuan untuk membuat keputusan atas investasinya," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaAmalia menyebut, diperlukan kajian tersendiri untuk mengetahui dampak kenaikan gaji PNS terhadap inflasi.
Baca SelengkapnyaShinta menyebut, Apindo akan mengikuti kenaikan UMP mengacu pada regulasi yang berlaku. Yakni, Peraturan Pemerintah (PP) No.51/2023 tentang Pengupahan.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif PPN tersebut diproyeksikan berdampak negatif terhadap ekonomi baik pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah riil buruh.
Baca SelengkapnyaKomedian Soleh Solihun ikut komentari soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaTak hanya ke PNS, pemerintah diminta untuk menaruh perhatian yang sama terhadap pekerja swasta hingga pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN menjadi 12 persen ini akan berdampak pada meroketnya harga berbagai barang.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaApalagi kondisi perekonomian Indonesia saat ini mengalami deflasi 5 bulan berturut turut. Hal itu menandakan bahwa ekonomi dalam negeri sedang lesu.
Baca Selengkapnya