Boeing Target Pesawat 737 Max Bisa Kembali Terbang Akhir 2019
Merdeka.com - CEO Boeing, Dennis Muilenburg, mengatakan pihaknya berencana untuk mengembalikan pesawat 737 Max, yang dilarang terbang secara global, dapat kembali ke layanan komersial pada akhir tahun ini.
Muilenburg mengatakan bahwa Boeing sedang melakukan penerbangan simulasi dengan regulator keselamatan udara minggu ini dan berharap untuk mendapatkan persetujuan dari regulator penerbangan federal pada akhir tahun untuk layanan penerbangan kembali pesawat 737 Max.
Dikutip dari Antara, Selasa (4/6), pesawat Boeing 737 Max telah dikandangkan di seluruh dunia sejak Maret tahun ini, setelah penyelidikan awal menunjukkan bahwa kesalahan dalam sistem kontrol penerbangan ditengarai menjadi penyebab dua kecelakaan udara fatal di Indonesia dan Ethiopia masing-masing pada Oktober dan Maret. Dua kecelakaan itu menewaskan semua 346 orang di dalamnya.
-
Bagaimana cara mendaur ulang pesawat? “Nilai terbesar, antara 80-90 persen dari satu pesawat (yang dirongsokkan) adalah di bagian mesin,“ kata Gregory.
-
Dimana satelit Boeing meledak? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Siapa yang mengoperasikan satelit Boeing? Dikutip dari laman The Boeing Company pada hari yang sama, satelit yang meledak adalah IS-33e yang dioperasikan oleh Intelsat di Amerika Serikat.
-
Kenapa satelit Boeing meledak? Ledakan ini terjadi secara mendadak dan disebabkan oleh sebuah anomali yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
-
Apa yang terjadi pada satelit Boeing? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
Muilenburg tidak merinci kapan pabrikan pesawat terbang top AS itu akan mendapat lampu hijau dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA), tetapi dia mengungkapkan bahwa Boeing telah menyelesaikan pembaruan peranti lunak untuk sistem kontrol penerbangan.
Mengumumkan penyelesaian pembaruan perangkat lunak pada 16 Mei, Boeing mengatakan mereka juga telah menyelesaikan uji simulator dan uji terbang rekayasa setelah perusahaan menerbangkan 737 Max dengan sistem kontrol penerbangan yang ditingkatkan selama lebih dari 360 jam pada 207 penerbangan.
Muilenburg mengatakan Boeing sedang bekerja keras untuk meraih kembali 'kepercayaan yang rusak' dari masyarakat umum yang khawatir tentang keselamatan udara pesawat 737 Max setelah terjadinya dua kecelakaan udara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua tujuan dari misi NASA Quesst ini. Salah satunya mengarahkan pada masa depan perjalanan udara.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaHarga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaMaskapai asal Amerika Serikat Alaska Airlines tengah disorot usai insiden jendela pesawat lepas di udara. Ternyata ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaNASA sedang mengembangkan pesawat supersonik baru, berkode X-59. Diklaim 2 kali lebih cepat dari Concorde, yang sudah stop operasi.
Baca SelengkapnyaHingga kini sudah lebih dari 300 penerbangan telah dibatalkan akibat insiden terlepasnya pintu jendela pesawat di udara.
Baca SelengkapnyaCopa Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Panama City, Panama, dan melayani penerbangan nasional Panama.
Baca SelengkapnyaPembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca SelengkapnyaAda kemungkinan dua astronot yakni Sunita Williams dan Butch Wilmor akan pulang ke Bumi pada awal 2025.
Baca SelengkapnyaDua astronot ini harus bersabar menunggu serangkaian uji coba pesawat luar angkasa yang membawanya kembali ke Bumi.
Baca SelengkapnyaKemenhub dan Boeing bekerja sama tingkatkan industri penerbangan.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnya