Borneo Energy akan pangkas utang di Standard Chartered
Merdeka.com - PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk (BORN) berambisi memangkas utang mereka di Standard Chartered Bank yang saat ini mencapai USD 795 juta. Perseroan berencana membayar USD 500 juta atau Rp 5,67 triliun.
Ini dilakukan untuk menekan tingkat bunga sekaligus memperpanjang jangka waktu pinjaman. Perseroan memiliki total utang mencapai USD 1 miliar. Sampai dengan September 2013, BORN telah membayar sebesar USD 205 juta atau sekitar Rp 2,32 triliun.
"Sisa utang perseroan di Standard Chartered Bank sebesar USD 795 juta dan kita punya rencana untuk bayar utang lagi sekitar USD 300 sampai 500 juta ke Standard Chartered Bank," ujar Presiden Direktur BORN, Alexander Ramlie saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BORN di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (16/10).
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa jenis utang yang dimiliki orang kaya? Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi sumber penghasilan di masa depan. Contohnya utang modal usaha, membangun properti produktif, membuat pabrik dan aset produktif lainnya.
-
Siapa contoh orang kaya yang punya utang? Misalnya Elon Musk, yang punya kekayaan senilai USD187,1 miliar (setara Rp2,58 triliun) ternyata juga masih memiliki utang.
Terkait sumber dana, dia menyebut berasal dividen Bumi Plc dan penjualan saham dari salah satu entitas usahanya, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT). Total dividen yang akan dikeluarkan oleh Bumi Plc pada bulan November 2013 mencapai USD 400 juta.
Sedangkan dana yang nantinya akan diterima oleh BORN sebesar USD 200 juta. Uang hasil pembagian keuntungan inilah yang dijadikan salah satu struktur refinancing hutang miliknya di Standard Chartered Bank.
Tidak hanya itu, perseroan berniat mendivestasi 20 persen saham Asmin Koalindo Tuhup kepada investor strategis. Diakuinya, sudah ada pembicaraan dengan beberapa perusahaan untuk memuluskan aksinya dalam penjualan saham tersebut.
Namun dia juga mengatakan, transaksi ini akan dilakukan setelah proses pemisahan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan Bumi Plc selesai.
"Penjualan AKT kita targetkan selesai pada akhir kuartal satu 2014," jelasnya.
Bila rencana ini terwujud, maka utang yang nantinya ditanggung perseroan menjadi USD 295 juta. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaPGN Lunasi Obligasi Berdedominasi Dolar AS, Segini Nilainya
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaNilai pelunasan pada 2024 sesuai dengan sisa surat utang yang masih beredar usai beberapa aksi korporasi, yang dilakukan manajemen.
Baca SelengkapnyaPengalihan PMN ini dilakukan dalam proses restrukturisasi keuangan Waskita.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaSanksi tersebut berupa denda Rp100 juta atas kasus reksa dana yang dikelola PT Berlian Aset Manejemen (BAM).
Baca Selengkapnya