Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bank Mandiri: Akuisisi Bank Mutiara tak memperbesar modal

Bos Bank Mandiri: Akuisisi Bank Mutiara tak memperbesar modal Bank Mandiri. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) mengaku masih membutuhkan modal untuk menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dan Perbankan di 2020. Setelah tak berhasil melakukan akuisisi dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN), tak lantas perseroan diam diri.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin berharap masih dapat melakukan konsolidasi dengan bank-bank bermodal besar.

"Modal kami masih kalah jauh dibanding perbankan asal Singapura (Bank DBS). Bukan berarti kita akan membeli perbankan kecil (seperti Bank Mutiara) itu bukanlah solusi memperbesar aset dan modal. Kalau modal DBS bisa empat-lima dari kita (perbankan nasional). Jika ambil Bank Mutiara pun tidak akan mengejar mereka, jadi konsolidasi harus dengan yang besar-besar," ujarnya di Lapangan Senayan, Jakarta, Minggu (4/5).

Dia mengakui saat ini pihaknya sulit menambah modal dari keuntungan, mengingat setiap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kewajiban untuk menyetor dividen setiap tahun. "Bisa naik sih (modal) tapi susah," tambahnya.

Kendati demikian, cara konsolidasi bukan satu-satunya untuk memperbesar aset dan modal perbankan nasional. Dia menjelaskan ada tiga langkah yakni laba ditahan (dividen), rights issue (penerbitan saham baru) dan konsolidasi.

"Modal perbankan itu mesti besar, karena ketentuan CAR saat ini 8 persen, dan nanti di Bassel III akan menjadi 10 persen. Artinya kalau mau nambah aset Rp 1 triliun, harus nambah modal Rp 100 miliar. Itu yang susah buat nambah modal," terangnya.

Upaya penambahan modal dengan rights issue sulit dilakukan mengingat ada kepemilikan pemerintah dalam porsi saham perusahaan pelat merah yang dipatok sebesar 60 persen. "Misalnya kalau rights issue Rp 20 triliun Bank Mandiri bisa, pemegang saham dan investor pun senang. Tapi kita harus setor seperti Rp 12 triliun, jadi enggak mungkin bisa."

Untuk itu, menurut Budi jalan terbaik adalah dengan konsolidasi yang sudah dilakukan negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. "Substansinya konsolidasi harus terjadi, kalau enggak Indonesia bisa ditertawakan bangsa lain. Karena kita bukan tuan rumah di negeri sendiri di 2020," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan

Terkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.

Baca Selengkapnya
BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final
BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final

Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini

Muhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.

Baca Selengkapnya
Angkasa Pura I dan II Merger, Menhub Budi: Bakal Dilirik Banyak Investor
Angkasa Pura I dan II Merger, Menhub Budi: Bakal Dilirik Banyak Investor

Kedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global
Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global

Bank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.

Baca Selengkapnya
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Sah, Bank Mandiri Kuasai 99,99 Persen Saham Mandiri Utama Finance
Sah, Bank Mandiri Kuasai 99,99 Persen Saham Mandiri Utama Finance

Perubahan tersebut tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri Utama Finance tanggal 29 November 2024.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI
Terungkap Alasan Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI

Penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.

Baca Selengkapnya
Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen
Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

Pembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan termasuk OJK.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
OJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar
Anies-Cak Imin Diklaim Bakal Ganti BUMN dengan Koperasi, Timnas AMIN: Itu Tidak Benar

Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN

Baca Selengkapnya