Bos Bank Mandiri: Masyarakat tak perlu khawatir isu rush money
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya isu gerakan rush money atau penarikan uang secara besar-besaran pada 25 November mendatang. Masyarakat tak perlu terpancing dengan gerakan yang beredar di media sosial dalam upaya menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut.
"Saya berharap masyarakat tidak khawatir dan tidak terpancing, karena perbankan ini harus kita pelihara," kata Kartika di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/11).
Dia menjelaskan, perbankan merupakan sistem keuangan yang paling besar di Indonesia, apabila goyah tentunya berdampak pada perekonomian di Tanah Air. "Kalau saya sih nggak khawatir karena pasar tidak akan terpancing lah," ujarnya.
-
Kenapa kita harus memelihara harapan? Dengan memelihara harapan, kita dapat terus melangkah maju, mengejar impian, dan menciptakan perubahan positif di dunia.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa masyarakat diimbau agar tidak panic buying? 'Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying BBM dan gas menjelang Pemilu 2024. Stok BBM dan gas di Inhu aman,' kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Mengapa DPR ingatkan OJK untuk hati-hati? Menurut kami, rencana pencabutan moratorium ini harus dilakukan secara hati-hati dengan berbagai pertimbangan yang komprehensif.
Bank Mandiri sampai saat ini belum mempersiapkan antisipasi apabila benar gerakan rush money akan terjadi. "Nggak ada sih, kita menyampaikan kepada nasabah agar tetap tenang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.
Belakangan ini, media sosial tengah ramai dengan ajakan untuk menarik uang dari bank secara besar-besaran. Isu ini muncul bersamaan dengan rencana demo lanjutan terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pada 25 November mendatang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Piter Abdullah pun mengungkapkan bahwa perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran internal, petugas tersebut justru memberikan arahan terkait tata cara penukaran uang logam.
Baca SelengkapnyaGubernur BI menyebut pihaknya telah memperkirakan supply dan demand terhadap valas.
Baca SelengkapnyaDengan memberikan uang lebih, bisa membantu pelaku usaha UMKM untuk mensejahterakan keluarganya.
Baca Selengkapnya