Bos bank sentral New York klaim bahwa kebijakan moneter AS perhatikan kondisi global
Merdeka.com - President and Chief Executive Officer, Federal Reserve Bank (The Fed) of New York Central Banking, John C. Williams mengatakan bahwa kebijakan moneter yang terjadi di AS tidak dapat terlepas dari pertimbangan atas dampaknya terhadap perekonomian global.
Dia menjelaskan, dalam kondisi perekonomian dunia yang saling terkait, kebijakan moneter suatu negara, termasuk AS tidak dapat melepaskan diri dari akibatnya bagi ekonomi negara-negara lain.
"Dalam ekonomi global dan sistem keuangan global yang sangat saling terkait, perkembangan internasional mempengaruhi ekonomi AS, dan tindakan kebijakan kami pada gilirannya berdampak pada bagian dunia lainnya," kata dia dalam acara 'Joint Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Central Banking Forum', di Hotel Conrad, Bali, Rabu (10/10).
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
-
Bagaimana IMF membantu negara dalam kesulitan? IMF memberikan dukungan finansial kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan pembayaran internasional. Melalui program-program pinjaman, IMF dapat membantu negara-negara untuk menyeimbangkan anggaran dan mendukung reformasi struktural guna memulihkan pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
Oleh karena itu, pihaknya selalu memantau dan menganalisa perkembangan ekonomi dunia untuk melihat sejauh mana kebijakan moneter di AS memengaruhi ekonomi dunia dan ekonomi domestik.
"Pertimbangan-pertimbangan ini memainkan peran penting dalam pemikiran saya tentang prospek ekonomi dan jalur yang tepat untuk kebijakan moneter, serta cara terbaik kami mengomunikasikan perspektif dan rencana kami," jelas dia.
Dia pun menekankan pentingnya komunikasi yang transparan antara otoritas moneter AS dengan negara lain, demikian pula sebaliknya. Komunikasi yang baik tentu membantu semua negara dalam menghadapi kondisi perekonomian global.
"Kami secara aktif terlibat dengan rekan-rekan internasional di berbagai forum, seperti hari ini. Pertukaran ini membantu kami memahami kondisi ekonomi dan keuangan yang memengaruhi wilayah kami masing-masing dan memberikan kesempatan untuk berbagi perspektif dan wawasan," ujar dia.
"Komunikasi efektif yang memberikan kejelasan dan perkiraan terhadap tindakan kebijakan kami merupakan komponen penting dari pembuatan kebijakan yang sukses," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaTransaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca Selengkapnya