Bos Bappenas: Aneh, defisit anggaran 2 persen saja ribut luar biasa

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat anggaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,18 persen pada kuartal II-2016. Pencapaian ini lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang 4,92 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Indonesia seharusnya bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik. Sebab, banyak negara berkembang lainya yang tidak seberuntung Indonesia.
Mantan Menteri Keuangan ini mencontohkan Brazil sebagai salah satu negara yang tidak seberuntung Indonesia. Walau tengah bereuforia dengan penyelenggaraan Olimpiade 2016, negeri samba nyatanya menyimpan masalah ekonomi yang cukup pelik.
"Coba tengok negara berkembang (emerging) lain, apakah mereka dalam tanda petik seberuntung kita? Misal, Brazil, ada masalah ekonomi yang luar biasa. Defisit anggaran luar biasa besar, disini rekan-rekan media di atas 2 persen saja ribut luar biasa Brazil di 8 persen tenang-tenang saja tuh," ujar Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (9/8).
Lebih lanjut, Bambang menegaskan ekspor Indonesia dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi dinilai sudah tidak bisa diandalkan lagi. Sebab, saat sangat sulit mendapatkan produk diluar komoditas yang bisa menjadi andalan ekspor.
"Kalau hari ini seperti 2011 susah karena saat itu di drive oleh eksppr tinggi. Sekarang kalau mendorong ekspor itu mustahil. Agak sulit mendapat produk di luar komoditas yang bisa jadi andalan. Kemarin pertumbuhan ekonomi 5,18 persen tapi ekspor tetap negatif," jelasnya.
Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk tidak terlena. Alasannya, target pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen harus mampu tercapai di akhir tahun.
"Setidaknya kita harus bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di semester II- 2016 sebesar 5,36 persen supaya sampai akhir tahun target pertumbuhan 5,2 persen bisa tercapai," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya