Bos Bappenas beberkan alasan ekonomi syariah RI masih tertinggal dari Malaysia
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, perkembangan keuangan syariah di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia. Padahal, jumlah penduduk muslim di Indonesia sendiri terbesar di mata dunia.
"Jadi perhatian kita kenapa dengan jumlah penduduk muslim yang masih dianggap terbesar di dunia keuangan syariah seolah jalan di tempat. Ada satu periode sulit sekali aset keuangan syariah kita melewati 5 persen. Ini konsen berat menjadi pertanyaan kemudian konsen tersebut jatuh pada pelaku industri keuangan syariah sendiri," kata Bambang dalam High Level Discussion Indonesia: Pusat Ekonomi Islam Dunia, di Kantornya, Jakarta, Rabu (25/7).
"Sehingga tidak bisa melampaui, dibandingkan dengan aset perbankan islam di Malaysia yang sudah 20 persen. Secara presentasi jauh di bawah," lanjut Bambang.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Siapa yang dorong penguatan ekosistem keuangan syariah? Muliaman menyebut penguatan ekosistem keuangan syariah perlu didorong melalui kolaborasi seluruh stakeholders.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
Bambang mengatakan, ketertinggalan keuangan syariah di Indonesia sendiri disebabkan karena sektor keuangan syariah di Indonesia masih berjalan secara sendiri-sendiri. Padahal, seharusnya untuk meningkatkan keuangan syariah perlu juga dibarengi dengan sektor riil.
"Kita berpikir bahwa sektor keuangan konvensional dan syariah tidak bisa berdiri sendiri. Sektor keuangan akan bergerak pesat kalau dibarengi dengan sektor riil. Salah satu penyebab yang belum diharapkan karena sektor riil yang reafiliasinya dengan syariah belum berkembang baik di Indonesia," jelas Bambang.
Bambang berharap, melalui diskusi yang digelar di kantornya ini dapat berjalan baik. Sehingga mampu memberikan solusi-solusi ke depan untuk meningkatkan keuangan syariah di indonesia.
"Meskipun peserta backgroundnya keuangan pasti akan bersinggungan dengan sektor riil yang butuh pembiayaan. Karena itu harapannya diskusi ini bicarakan riil kita jadi one of the best or the biggest in the world. selain regulator, sektor keuangan, kami undang pelaku usaha juga. Harapan kita ada interaksi yang cair. Sehingga pertukaran ide berjalan lancar," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPenetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin memberi sanjungan kepada BSI karena mampu menggelar pameran ekonomi dan industri syariah terbesar.
Baca SelengkapnyaTingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.
Baca SelengkapnyaPenempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.
Baca SelengkapnyaLiterasi dan inklusi keuangan syariah dapat meningkat lebih pesat dengan Islamic ecosystem (ekosistem halal) yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca Selengkapnya