Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bappenas Beberkan Dampak Kenaikan Suku Bunga BI ke Sektor Industri

Bos Bappenas Beberkan Dampak Kenaikan Suku Bunga BI ke Sektor Industri Bambang Brodjonegoro. ©staf humas kementerian PPN/Bapenas

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan kenaikan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 6,00 persen, akan berdampak pada sektor industri. Salah satunya memicu kenaikan pada cost of fund dan mengganggu demand dari sektor industri.

"Jika kebijakan suku bunga naik, maka pasti bisnis sektor swasta akan terdampak. Cost of fund akan lebih tinggi. Permintaan dari sektor swasta mungkin akan sedikit terganggu dengan interest rate yang tinggi," kata Bambang, dalam acara High Level Policy Round Table on Manufacturing Sector Review, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (5/12).

Menurutnya, langkah BI menaikkan suku bunga tidak lain untuk memitigasi tekanan terhadap rupiah. Karena itu, naiknya suku bunga BI mesti diimbangi oleh kebijakan fiskal yang baik agar sektor industri tidak terlalu terbebani.

Orang lain juga bertanya?

"Kita perlu memperhatikan ketatnya ruang fiskal yang kita hadapi pada saat yang sama. Tentu dalam kasus ini kita perlu mengevaluasi apakah kebijakan fiskal yang ketat akan membantu. Sebab pertanyaan khususnya untuk sektor industri darimana permintaan akan datang," imbuhnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, mengatakan hal yang mesti diperhatikan ke depan adalah bagaimana menyiapkan struktur penyokong ekonomi yang lebih kokoh. Sebab selama ini perekonomian Indonesia masih bertumpu pada komoditas. Diketahui kinerja komoditas amat bergantung pada harga dunia.

"Tahun 1999 sampai 2010 kita punya booming komoditas. Selama booming harga komoditas, kita alami surplus current account, tapi surplus current account kita karena booming harga komoditas. Ketika harga komoditas jatuh, kita alami current account defisit," kata dia.

"Kemudian Bank Indonesia dalam upaya stabilisasi menaikan suku bunga. Jadi Bank Indonesia hanya merespon masalah struktural ekonomi negara ini," imbuhnya.

Dia pun mendorong agar Indonesia perlu memperkuat dan mengembangkan sektor yang lebih kokoh dalam mendukung perekonomian, seperti pariwisata dan industri. "Perubahan struktural bagaimana mengurangi current account kita tidak lebih dari 2 persen dari GDP. Caranya adalah melalui pariwisata dan industri," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI
Suku Bunga Acuan BI Naik, Segini Bunga Deposito BCA, BNI Hingga BRI

Bunga deposito yang ditawarkan oleh Bank BCA sebesar 3,50 persen untuk tenor 1 bulan; 3,75 persen untuk tenor 3 bulan; 2,50 persen untuk tenor 6 bulan; dan 2,00

Baca Selengkapnya
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Ini Dampak yang Bakal Dirasakan Masyarakat

Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah

Pada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Bank sentral mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 6 persen.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya