Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bappenas beberkan penyebab melambatnya konsumsi masyarakat di kuartal III-2017

Bos Bappenas beberkan penyebab melambatnya konsumsi masyarakat di kuartal III-2017 Pasar Tanah Abang jelang Lebaran. ©2017 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengakui pertumbuhan konsumsi masyarakat di kuartal III-2017 sedikit melambat. Perlambatan ini terjadi akibat pergeseran waktu Hari Raya Idul Fitri di kuartal II-2017, sedangkan tahun lalu di kuartal III-2016.

"Terkait dengan konsumsi, memang ini adalah perlambatan pertumbuhan. Saya sudah jelaskan, karena komponen konsumsi di makanan, pakaian, barang mengalami perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenapa melambat? karena pergeseran waktu Idul Fitri," ujar Bambang, di kantornya, Senin (13/11).

Bambang mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga harus dilihat secara year on year. Artinya, membandingkan pertumbuhan konsumsi kuartal III tahun ini dengan kuartal III tahun sebelumnya. Konsumsi kuartal III-2017 sebesar 4,93 persen, angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 5,01 persen.

"Tapi sekarang kita lihat apa yang menyebabkan konsumsi yaitu pertumbuhan yang lambat. Saya tidak bilang konsumsinya melemah tapi pertumbuhannya melambat. Bagaimanapun ini adalah Indonesia, budaya konsumsi akan selalu naik di hari raya terutama Idul Fitri. Tahun lalu, Lebaran di kuartal III, tapi Lebaran tahun ini kuartal II," jelasnya.

Dia menjelaskan pada kuartal III tahun ini konsumsi makanan dan minuman tidak mengalami perlambatan dibanding kuartal sebelumnya. Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi pada barang seperti pakaian dan alas kaki yang melemah lebih rendah dibanding kuartal II.

"Kita bandingkan dengan sebelumnya makanan minuman tidak ada pelemahan, tapi kalau kita lihat pakaian, alas kaki dan jasa ini melemah lebih rendah daripada kuartal II," jelasnya.

Bambang menambahkan, kuartal III mengalami pelemahan konsumsi sebab pada kuartal II angka konsumsinya terlalu tinggi dikarenakan adanya hari raya idul fitri. "Jadi faktor Lebaran memang kuat untuk pertumbuhan konsumsi triwulan III, yaitu pertumbuhan yang lambat dibanding pertumbuhan di triwulan II," tegasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada

Kebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen

Sektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal II-2023 Tumbuh 5,17 Persen Ditopang Musim Liburan, THR dan Gaji Ke-13 PNS
Ekonomi Kuartal II-2023 Tumbuh 5,17 Persen Ditopang Musim Liburan, THR dan Gaji Ke-13 PNS

Edy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Terutama di Sektor Makanan dan Tembakau
Penjualan Eceran di Agustus 2024 Meningkat, Terutama di Sektor Makanan dan Tembakau

Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah

Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli

Deflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.

Baca Selengkapnya