Bos Bappenas Ingin RI Tiru China dalam Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meminta agar Indonesia belajar dari China untuk pemulihan ekonomi. Mengingat, negeri Tirai Bambu itu berhasil keluar lebih cepat menuju pertumbuhan postif sejak kuartal II-2020 lalu.
"Di tengah pandemi Covid-19 ekonomi China sudah tumbuh positif sejak kuartal II-2020. Ini saya kira akibat dari kesuksesan mereka mengendalikan virus, secara tepat," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, secara virtual, Kamis (29/4).
Dia mengatakan, saat ini China masih memberikan kontribusi besar terhadap GDP dunia yakni mencapai 16,3 persen pada 2020. Kemudian pada kuartal I-2021 China juga mampu berhasil tumbuh sebesar 18,3 persen, dan ini menjadi pemicu pemulihan secara global.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
"Kita lihat bahwa pertumbuhan itu disebabkan oleh output industri manufaktur 24,4 persen dan sektor jasa juga sudah pulih kemudian ada aliran dari investment FDI tumbuh positif sejak kuartal kedua 2020," jelasnya.
Sementara pada kuartal I-2021 FDI juga masuk ke Cina tumbuh hingga 43,9 persen dengan penambahan investor baru sekitar 10.263 perusahaan. Dari jumlah investor baru tersebut salah satunya berasal dari Indonesia.
"Yang menarik ini munglkin Bu Menteri (Sri Mulyani) bisa melacak itu. Dari jumlah 10.263 itu kira kira sekitar 60 persen dari negara2 di ASEAN bahkan di duga termasuk Indonesia, ada perusahaan Indonesia yang membangun di China dan meningkatkan kapasitasnya dalam tahun tahun ini," jelasnya.
Menteri Suharso melanjutkan, keberhasilan China dalam memulihkan ekonomi memang tidak terlepas dari penanganan pandemi Covid-19 yang sangat cepat dan tepat. Hal ini mengakibatkan kepercayaan investor asing terhadap China dan menghindari relokasi besar-besaran perusahaan asing dan lokal.
Kemudian, China juga telah banyak melakukan pemaanfaatan perjanjian perdagangan. Dalam hal ini, Suharso menyebut China sangat aktif dalam melakukan berbagai perjanjian dagang mulai dari perjanjian investasi bilateral (BIT), perjanjian perdagangan bebas (FTA) dan perjanjian perdagangan ganda (DTA).
Tak hanya itu, kebijakan China dalam memulihkan ekonomi juga ditujukan melalui reformasi dan peningkatan kebutuhan pasar. Beberapa diantaranya dengan cara mengurangi dafat negatif nasional 2020 dari 40 menjadi 33, dan daftar negatif FTZ 2020 dikurangi dari 37 menjadi 30.
Terakhir China berhasil menjalankan kebijakan moneter dan fiskal yang ekspansif. Di mana pemerintah China melebarakan defisit anggaran menjadi minus 11,4 persen terhadap PDB pada 2020. Di mana pada 2019-2019 defisit anggaran China adalah minus 4,7 persen dan minus 6,3 persen terhadap PDB.
"Selain itu bank sentral China menyuntikan juga Rp1,2 triliun ke pasar keuangan," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain, dia menekankan komitmen Indonesia memperkuat persahabatan dan kerja sama dengan China.
Baca SelengkapnyaSejumlah kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan China, semisal terkait ekonomi biru hingga critical mineral.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMeski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca SelengkapnyaAda kekhawatiran bahwa Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi serbuan investasi.
Baca SelengkapnyaInvestasi ini terdiri dari berbagai bidang, mulai dari ketahanan pangan, ketahanan energi, hingga hilirisasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri RRT Li Qiang di Diaoyutai State House, Beijing, RRT.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya