Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bappenas Minta Data Kemiskinan Diperbarui: Ada Eselon I Dapat Bansos, Bayangkan!

Bos Bappenas Minta Data Kemiskinan Diperbarui: Ada Eselon I Dapat Bansos, Bayangkan! suharso monoarfa. ©2013 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa terus mendorong pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dalam waktu dekat. Sebab, DTKS yang tersedia saat ini dianggap sudah tidak relevan dengan permasalahan di lapangan.

Dirinya mencontohkan atas permasalahan yang timbul akibat penggunaan DTKS dalam program bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah bagi masyarakat terdampak Covid-19. Yakni, penerima manfaat yang salah sasaran hingga melenceng jauh.

"Bahkan di kantor saya golongan eselon I ada yang dapat, bayangkan!. Mungkin yang dipakai data (DTKS) yang lama," kata Suharso dalam rapat bersama Komisi VIII DPR-RI di Komplek Parlemen, di tulis Kamis (2/7).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya polemik atas semrawutnya penetapan data penerima manfaat bansos bukan kesalahan dari Kementerian Sosial atupun penerima manfaat bansos. Akan tetapi, Suharso menyebut belum adanya pembaruan DTKS menjadi biangnya.

Oleh karenanya, pihaknya berkomitmen untuk mendukung pemerintah melakukan program verifikasi dan validasi DTKS dalam waktu dekat. Melalui pembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan di lapangan.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Husni menilai, kinerja Kementerian Sosial dalam memberikan bantuan masyarakat di tengah meluasnya wabah virus Corona (Covid-19) sudah cukup bagus. Namun perlu juga untuk memperbaiki data kemiskinan yang selama ini menjadi kendala di lapangan.

Dia berharap, setidaknya data kemiskinan sudah harus selesai pada tahun 2021 mendatang. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak jelas mengenai nasibnya di Indonesia.

"Tahun depan kalau bisa sudah segera diselesaikan kasihan masyarakat jika tidak jelas nasibnya," kata Husni.

Anggota Komisi VIII DPR lainnya, Anisah Syakur menilai penyebab tidak berkembangnya data kemiskinan di Indonesia akibat operator desa atau kelurahan yang tidak memberikan data-data secara valid kepada Dinas Sosial (Dinsos) di setiap tingkat daerah.

"Data kemiskinan ini ngaco akibat operator desa tidak memberikan data yang valid kepada Dinsos. Hal tersebut karena mereka itu tidak digaji, jadi ngasih (data)nya asal-asalan saja, tidak sesuai dengan kenyataan," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Untuk itu, dia menekankan agar operator desa harus diberikan insentif gaji agar meningkatkan semangat dalam bekerja sehingga data-data kemiskinan yang dibutuhkan menjadi tepat. "Makanya operator desa itu harus digaji agar mereka itu semangat jika tidak datanya sulit untuk benar,” tutup legislator dapil Jawa Timur II itu.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa

Pembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Ungkap PR untuk Gus Ipul sebagai Mensos Baru Menggantikan Risma
Menko PMK Ungkap PR untuk Gus Ipul sebagai Mensos Baru Menggantikan Risma

Muhadjir Effendy mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Gus Ipul sebagai Mensos.

Baca Selengkapnya
Dinsos Jakarta Evaluasi Data Penerima Bansos, Warga Bisa Cek Status di Link Ini
Dinsos Jakarta Evaluasi Data Penerima Bansos, Warga Bisa Cek Status di Link Ini

Bagi Warga Jakarta bisa cek status penerimaan bansos melalui link ini

Baca Selengkapnya
Komisi VIII DPR Minta Bansos Tak Jadi Alat Politik di Pilkada 2024
Komisi VIII DPR Minta Bansos Tak Jadi Alat Politik di Pilkada 2024

Menurut DPR, momentum pelaksanaan pilkada seperti saat ini berpotensi memunculkan kasus politisasi bansos.

Baca Selengkapnya
Bertemu Prabowo, Mensos Bahas Data Tunggal Sosial Ekonomi
Bertemu Prabowo, Mensos Bahas Data Tunggal Sosial Ekonomi

Pembahasan dengan Prabowo, setelah Kemensos berkoodinasi dengan Menko PMK dan kementerian lainnya yang memiliki data-data.

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral

Pemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.

Baca Selengkapnya
Temuan Bappenas: Anggaran Stunting dan Revolusi Mental Malah Digunakan untuk Beli Motor Trail
Temuan Bappenas: Anggaran Stunting dan Revolusi Mental Malah Digunakan untuk Beli Motor Trail

Bappenas mengaku heran anggaran dengan pos program revolusi mental digunakan untuk memberi kendaraan bermotor yang disinyalir untuk jalan-jalan.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Penurunan Kemiskinan, Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggaran Subsidi Dikaji Ulang
Kejar Target Penurunan Kemiskinan, Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggaran Subsidi Dikaji Ulang

Angka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Bansos dan BLT Bakal Cair Bulan Agustus Ini
Ini Dia Bansos dan BLT Bakal Cair Bulan Agustus Ini

Mereka yang berhak menerima adalah mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Heran Memang Kemiskinan Kita Naik, Kok Bansos Meningkat?
Ganjar: Saya Heran Memang Kemiskinan Kita Naik, Kok Bansos Meningkat?

Ganjar Pranowo menyinggung penyesuaian otomatis anggaran pendapatan belanja negara untuk kenaikan anggaran bansos.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024
Penyaluran Bansos Habiskan Uang Negara Rp43 Triliun per 31 Maret 2024

Sementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.

Baca Selengkapnya