Bos Bappenas Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal-II 2019 Lebih Tinggi
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal I yang hanya sebesar 5,07 persen. Menurutnya, ada banyak komponen yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Harusnya lebih baik dari kuartal I karena ada pola musiman juga memang kuartal I biasanya lebih rendah dari pada kuartal berikutnya," ujar Bambang saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (28/5).
Selain faktor musiman, Bambang mengatakan, puasa dan Lebaran turut mendongkrak konsumsi masyarakat. Pola konsumsi yang meningkat tersebut kemudian berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kenapa makan makanan lebaran berlebihan bisa bikin berat badan naik? Makanan lebaran mengandung banyak karbohidrat, gula, dan lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit terkait seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
-
Kenapa mudik lebaran bikin ekonomi daerah hidup? Pemudik dari kota besar cenderung membawa banyak uang untuk dibagikan ke orang tua dan saudara. Mereka lantas akan belanja dan datang ke berbagai destinasi wisata daerah. Dampaknya, roda perekonomian daerah ikut berputar selama musim mudik lebaran.
-
Kenapa penting menjaga keseimbangan pola makan di Lebaran? Selama merayakan Lebaran, penting untuk menjaga keseimbangan pola makan.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Kenapa Jenang Krasikan banyak di jual saat Lebaran? Pada musim lebaran, makanan ini banyak dijajakan pada pedagang makanan kecil. Kudapan ini menjadi salah satu makanan yang sering disajikan saat berkumpul bersama keluarga di rumah.
Komponen lain yang diharapkan mampu berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi adalah investasi. "Mudah-mudahan investasinya sudah agak terangkat setelah kuartal I masih banyak yang menghold atau menahan," jelas Bambang.
Terkait aksi 22 Mei yang sempat mengguncang pasar beberapa waktu lalu, Mantan Menteri Keuangan itu mengatakan, hanya memberi dampak sementara terhadap ekonomi. "Saya masih melihatnya tidak menimbulkan sentimen negatif karena itu sesuatu yang sifatnya sementara," tandasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaSementara, pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan II tahun 2023 ini juga lebih baik dari triwulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya