Bos BCA: Industri perbankan sudah belajar soal pelemahan Rupiah sejak 1998
Merdeka.com - Presiden Direktur Bank BCA Djahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi pelemahan rupiah yang kini telah tembus di nominal Rp 15.000 per USD. Salah satunya berupaya untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
"Industri perbankan sejak 98 sudah belajar ya, jadi kita juga mengelola dolar sudah lebih baik. Tidak ada yang spekulasi, enggak ada pinjaman yang terlalu banyak dalam dolar, jadi saya rasa perbankan sudah lebih siap," tuturnya di Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (9/10).
Meski mata uang rupiah tersungkur dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Djahja berpendapat, mata uang lain juga mengalami hal yang sama. Salah satunya ialah mata uang Jepang yakni Yen.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
"Kenaikan dolar memang ada, tapi kan Yen juga tercatat melemah cukup besar juga. Jadi saya kira sepanjang kepanikan berlebih tidak terjadi, maka ini bisa terkendali," jelasnya.
Djahja menambahkan, depresiasi rupiah yang terjadi belakangan justru berdampak signifikan kepada sektor riil RI. Industri ini dinilai berpengaruh besar pada fluktuasi harga-harga barang di pasar.
"Sektor riil karena bahan baku dari produk-produk kita itu masih impor. Ini sedikit banyak ada kenaikan daripada harga. Itu harus dilihat dampaknya ke inflasi," ujar dia.
Oleh sebab itu, dia berharap inflasi yang menimpa industri dapat tetap terjaga dalam rentang harga yang proporsional. "Karena kita kan harus balanced ya antara kurs, suku bunga, serta inflasi ini. Jadi yang penting kita bisa jaga inflasi tidak terlalu tinggi supaya harga barang tak melonjak tinggi," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPada perdagangan kemarin, Rupiah sempat melemah 60 point di level Rp 15.934,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.881.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.
Baca SelengkapnyaPerry menyebut International Monetary Fund (IMF) mengkritis cara kerja kebijakan moneter Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaMata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.
Baca Selengkapnya