Bos BCA sebut pelemahan Rupiah tidak berdampak besar kepada perbankan
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih bertahan di level Rp 13.700-an per USD. Hari ini, Rupiah dibuka pada level Rp 13.760 per USD atau sama dibanding penutupan perdagangan kemarin.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja, mengatakan pelemahan Rupiah terhadap sejumlah mata uang tidak memberi dampak besar terhadap kinerja perbankan. Menurutnya, hal tersebut akan memberi pengaruh signifikan jika bank memberi kredit USD secara mayoritas.
"Harusnya tidak terlalu ada gejolak di perbankan kecuali bank itu terlalu banyak mengelola USD. Ini memang akan membahayakan," ujar Jahja di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (8/3).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Jahja mengatakan, pelemahan Rupiah terhadap USD sebagian besar justru akan dialami oleh para importir di mana mereka akan mengeluarkan dana dalam jumlah besar ketika mengimpor produk yang diproduksi. Bagi eksportir hal ini juga merugikan, di mana barang yang akan diekspor memiliki harga yang lebih murah.
"Itu akan mempengaruhi performance nasabah eksportir dia akan mungkin lebih banyak terima Rupiah, harga dagangan akan jadi lebih murah. Sebaliknya importir harus menyediakan lebih banyak dana karena cost nya naik," jelasnya.
Sementara itu, pelemahan Rupiah juga akan membahayakan bagi korporasi yang melakukan pinjaman besar dalam bentuk USD namun tidak melakukan hedging (lindung nilai). Hal ini pun selalu diantisipasi oleh Bank Indonesia, dengan mengingatkan dunia usaha melakukan hedging ketika meminjam menggunakan USD.
"Itu akan berdampak pada individual masing-masing korporasi apakah mereka punya pinjaman besar dan tidak di hedging itu ada resiko kalau Rupiahnya sampai melemah. Coba dihitung Rp 13.300 sekarang Rp 13.750 sudah berapa persen itu. Belum ada 1 bulan," jelasnya.
"Jadi itu yang harus diperhitungkan dunia usaha. Sebab itu dari yang lalu pun Bank Indonesia selalu mengimbau korporasi untuk selalu menghedging kalau bisnis mereka pinjam dalam dolar atau uang asing lainnya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaMata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca Selengkapnya