Bos BEI optimistis IHSG tetap stabil di tengah ketidakpastian global
Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djayadi menyatakan bahwa apabila dinamika ketidakpastian perekonomian global dapat diredam, maka pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga akan berdampak positif.
Inaryo meyakini, apabila hal tersebut mampu dilakukan, maka IHSG dapat tembus di lever 6.000. "Kalau melihat indikasinya memang sepanjang luar itu tidak berjeolak luar biasa, kita tekanannya udah tidak terlalu besar lagi. Insya Allah di akhir tahun (IHSG) tembus di 6.000 lebih," ujar Inarno saat ditemui di Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Minggu (23/9).
Meski demikian, Inarno tidak bisa prediksi pertumbuhan laju IHSG hingga akhir tahun nanti. Yang jelas, kata dia, IHSG ke depan akan tetap stabil dan mampu menembus melewati level 6.000.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
"Saya gak berani bilang berapa-berapanya, tapi mungkin sudah lebih stabil dari sebelumnya," imbuh Inaryo.
Inaryo mengakui, berbagai hantaman dari eksternal memang berdampak dan mempengaruhi terhadap penurunan IHSG. Apalagi dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Untuk eksternal kami susah prediksi karena perang dagang AS-China juga masih belum mereda. Tapi kalau tidak ada, kami optimistis," terangnya.
Sebagai informasi, meskipun sempat berada di bawah tekanan, laju IHSG bergerak positif sepanjang pekan ini dengan ditutup naik 0,45 persen ke level 5,957.74 poin dari 5,931.28 poin pada pekan sebelumnya. Sejalan dengan kenaikan IHSG, nilai kapitalisasi pasar pada pekan ini juga meningkat 0,55 persen ke posisi Rp 6,704.19 triliun dari Rp 6,667.57 triliun.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir mengalami peningkatan sebesar 12,95 persen menjadi Rp 7,29 triliun dari Rp 6,45 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga meningkat 5 persen menjadi 9,52 miliar unit saham dari 9,06 miliar unit saham pada pekan lalu dan rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan sebesar 13,62 persen menjadi 398,28 ribu kali transaksi dari 350,53 ribu kali transaksi.
Kenaikan tersebut juga salah satunya disumbang oleh investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 1,014 triliun di sepanjang pekan ini dan sepanjang tahun 2018 investor asing telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp 52,78 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBNI Investor Daily Summit 2023 diresmikan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca Selengkapnya