Bos BEI Yakin Kinerja Bursa Tetap Positif di Tahun Pemilu
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengaku tetap optimis dengan kinerja pasar saham di tahun politik, di mana akan diselenggarakan pemilihan umum pada tahun 2019 mendatang. Dari pengalaman tahun-tahun politik yang pernah dilalui, kinerja pasar tak berkolerasi dengan pesta politik yang berlangsung.
"Kalau dilihat dari historicalnya, tidak ada korelasi antara pemilu dengan kinerja indeks kita. Jadi kami optimis tidak akan mempengaruhi pasar. Kalau riak-riak kecil biasa, tapu kembali lagi nanti," ucap Inarno di BEI, Jumat (28/12).
Meski optimis, namun Inarno mengaku tak memasang target yang tiggi dalam hal jumlah perusahaan yang melalukan IPO. Jika tahun 2018 targetnya sebanyak 35 emiten baru, maka pada 2019, dirinya mentargetkan angka yang sama.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
"Kita justru ga turunkan target (IPO) itu sebagai bentuk optimisme kita meski ada pemilu," tegasnya.
Tak hanya itu, pelaku pasar modal tetap optimistis investor akan tetap tumbuh signifikan tahun depan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkeyakinan jumlah investor pasar modal bisa bertumbuh setidaknya 44 persen dari posisi per 26 Desember 2018 yang mencapai 1,62 juta single investor identification (SID).
"Pertumbuhan jumlah investor (SID) pada tahun depan diharapkan minimal saham dengan pertumbuhan di 2018 sebesar 44,06 persen," kata Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi.
Menurutnya, saat ini jumlah investor saham dan reksa dana cukup seimbang, namun laju pertumbuhan investor reksa dana lebih cepat untuk tahun ini. Selain itu, pertumbuhan jumlah investor reksa dana yang cepat tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan investor usia muda.
"Karena, channel untuk instrumen reksa dana lebih banyak yang bisa melalui bank atau outlet penjual reksa dana," imbuhnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut dampak pemilihan presiden bagi para investor.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas menggelar acara Market Outlook bertajuk Strategi Investasi Memasuki Tahun Politik.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaBNI Investor Daily Summit 2023 diresmikan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya