Bos BI Ingatkan Perlunya Perubahan Pola Pikir dalam Transformasi Perbankan
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan transformasi digital perbankan menjadi open banking bukan sebatas memindahkan layanan secara elektronik. Dalam transformasi digital ini perlu juga ada perubahan pola pikir sumber daya manusia (SDM).
Dia menilai perubahan pola pikir ini tidak hanya soal kapasitas SDM. Perubahan pola pikir ini harus dilakukan secara top-down, dari pucuk pimpinan kepada para pegawainya.
"Perubahan mindset tidak hanya kapasitas SDM-nya. Masalah fundamental perubahan mindset top down," kata Perry dalam Webinar bertajuk Traditional Banks VS Challenger Bank, Jakarta, (29/9).
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Kapan BRI mulai melakukan transformasi digital? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
Di perbankan, pegawai dari kalangan milenial menempati porsi yang lebih besar. Kalangan milenial ini biasanya adaptif terhadap perubahan sistem digital. Hanya saja mereka biasanya berada di level paling bawah dalam sebuah perusahaan perbankan.
Sementara itu, di level pegawai menengah biasanya didominasi oleh kalangan yang sudah berusia lanjut. Mereka ini, kata Perry kurang adaptif terhadap perubahan digital, tetapi memiliki kemampuan lebih baik terkait industri perbankan.
Perry mencontohkan, di Bank Indonesia, sebanyak 60 persen pegawainya berasal dari kalangan milenial. Para milenial ini adaptif dengan perubahan digital yang berlangsung dengan cepat. Sementara di jajaran manager biasanya diduduki pegawai yang lebih tua dan kurang adaptif dengan perubahan digital.
"Kami di BI, pegawainya 60 persen milenial, mereka cepat beradaptasi dengan perubahan digital. Nah, yang susah ini di kalangan middle manager. Makanya harus top down," imbuhnya.
Dalam transformasi digital, perubahan pola pikir harus dilakukan oleh pimpinan perusahaan sebagai tonggak perubahan. Jika jajaran pimpinan sudah siap dengan perubahan dan kalangan milenial yang mayoritas dan di bawah juga siap, maka kelompok tengah yang kurang adaptif ini bisa ikut terdorong mengikuti arus perubahan yang diinginkan.
"Ini challange management yang penting," kata Perry.
Maka, dalam hal ini Bank Indonesia membangun infrastruktur pendorong agar perbankan bisa ikut memiliki pola pikir yang baru seiring dengan perkembangan teknologi digital. Pihaknya membanguun omni expresience, membangu wharehouse dan model bisnis baru.
Sehingga dalam transformasi digital bukan hanya diperlukan perubahan model bisnis tetapi juga kemampuan SDM. "Mindset juga harus di drive, ini yang perlu dilakukan di perbankan dalam transformasi open banking sehingga berbeda dengan neobank," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI mengeksplorasi kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktivitas.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengaku transaksi digital sering kali disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaBank DKI juga terus aktif mensosialisasikan berbagai informasi mengenai keamanan transaksi perbankan digital serta transparansi informasi produk dan layanan.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian mendorong perubahan pola pikir (mindset) baru dalam hal digitalisasi pemerintahan.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat daya saing BPR dalam menghadapi perkembangan era digital.
Baca SelengkapnyaSunarso mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, faktor dominan yang menjadi penentu adalah human capital.
Baca SelengkapnyaBank DKI menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, memberikan layanan terbaik, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan semua pemangku kepentingan.
Baca SelengkapnyaTransformasi tersebut di antaranya pada kebijakan teknik operasional dan bisnis, pengembangan talent-talent muda, meningkatkan program engagement karyawan dll.
Baca SelengkapnyaMahendra Siregar memcermati dampak digital transformasi sektor keuangan di Indonesia apakah sebagai keberkahan atau kutukan.
Baca SelengkapnyaTantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.
Baca Selengkapnya