Bos BI ingatkan Presiden Jokowi hati-hati turunkan suku bunga bank
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo angkat bicara terkait permintaan Presiden Joko Widodo yang ingin menurunkan suku bunga perbankan. Dia menyarankan agar Presiden Jokowi tak buru-buru menurunkan suku bunga meski inflasi hingga akhir September 2015 masih berada di bawah 7 persen.
Agus mengingatkan, inflasi yang rendah menjadi salah satu faktor untuk menentukan suku bunga, tetapi juga harus diperhatikan kondisi global saat ini. Ekonomi dunia yang tengah tidak menentu ini harus tetap diantisipasi Indonesia, terutama suku bunga Amerika Serikat (The Fed) dan ekonomi China.
"Yang paling utama yang mesti kita pertimbangkan adalah kondisi sekarang sedang tidak pasti. Dan kondisi eksternal yang tidak pasti ini ada dua, kenaikan bunga Amerika dan pelemahan ekonomi China," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/10).
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Kenapa Bank Pemerintah penting? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Menteri Keuangan era Presiden SBY ini menambahkan, kondisi ekonomi dunia ini berdampak pada capital out flow atau arus dana keluar. Sehingga membuat keuangan Indonesia menderita dan Rupiah agak melemah.
"Justru kalau kita nanti melakukan penyesuaian tingkat bunga maka kita mesti hati-hati sampe kondisi eksternal yang melemah ini kemudian justru akan lebih berat kondisi pergerakan pasar keuangan di Indonesia," terangnya.
Menurutnya, langkah pemerintah untuk memberikan insentif kepada kredit usaha rakyat (KUR) sudah tepat. Sebab bungan yang awalnya 22 persen diturunkan menjadi 12 persen, bahkan rencananya tahun depan akan diturunkan kembali menjadi 9 persen.
"Ini bukan memaksa perbankan tetapi karena penyikapan fiskal tetapi subsidi bunga. Nanti 2016, insyaAllah akan dijadikan 9 persen, juga dengan penyikapan fiskal. Itu yang saya sambut baik," katanya.
Agus mengungkapkan, tidak bisa memberikan kepastian akan adanya penurunan suku bunga. Sebab semuanya masih dalam proses perhitungan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Tapi kalau mengenai itung-itungan mungkin OJK review supaya marjin yang diambil sama bank jangan berlebihan," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca Selengkapnya