Bos BI klaim uang baru miliki pengamanan terbaik
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo melakukan sosialisasi penyebaran langsung uang baru emisi tahun 2016. Masyarakat yang hadir sangat antusias menyambut penyebaran uang tersebut.
"Bapak-Ibu hari ini kita keluarkan uang baru. Tapi tenang saja uang yang bapak ibu punya saat ini masih berlaku," ujar Agus di Pasar Blok M, Jakarta, Senin (19/11).
Agus menjelaskan ada tujuh yang kertas dan empat uang logam yang mulai diedarkan hari ini. Agus menunjukkan satu persatu uang tersebut kepada masyarakat yang datang melihat sosialisasi.
-
Kenapa deposito lebih aman? Selain itu, deposito juga minim risiko yang harus dihadapi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti saham.
-
Bagaimana BRI menjaga keamanan transaksi nasabah? BRI juga terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Mengapa deposito BPR/BPRS dinilai aman? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai produk deposito merupakan salah satu pilihan investasi yang aman dengan risiko yang rendah.
-
Kenapa ATM model lama dianggap lebih aman? Video tersebut mengklaim bahwa metode pengambilan uang ini memiliki kelebihan dari sisi keamanan karena mengurangi risiko adanya perampokan.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
"Kok uangnya jadi kecil ya pak?" ujar seorang warga, disambut tawa warga yang lain.
Mendengar perkataan warga tersebut, Agus menimpali dengan mengatakan meskipun sedikit lebih kecil namun pengamanan terhadap uang tersebut lebih baik dari sebelumnya.
"Kita yakinkan uang ini memiliki pengamanan yang terbaik. Pengamanan uang kertas dan logam yang baru ini antara 9 sampai 12 mulai dari benang warna dan bayangan dan lain lain," ungkap Agus.
Agus menambahkan cara sederhana memastikan keaslian uang baru ini masih sama yaitu diraba, dilihat dan diterawang.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Suhaedi menjelaskan, uang Rupiah kertas yang akan diterbitkan terdiri dari nilai nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sedang uang Rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.
"Uang baru tersebut akan dilengkapi dengan unsur pengamanan yang lebih kuat untuk menanggulangi peredaran uang palsu. Antara lain melalui penguatan unsur pengaman antara lain dilakukan melalui color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso," kata Suhaedi seperti ditulis situs Setkab di Jakarta.
Dari sisi color shifting, apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan terjadi perubahan warna secara kontras. Dari sisi rainbow feature, apabila dilihat dari sudut pandang tertentu akan muncul gambar tersembunyi multi warna berupa angka nominal.
Dari sisi latent image, apabila dilihat dari sudut tertentu akan muncul gambar tersembunyi berupa teks BI pada bagian depan dan angka nominal pada bagian belakang. Dari sisi ultra violet feature (level 2), dilakukan penguatan desain UV feature yang memendar menjadi dua warna di bawah sinar UV. Dari sisi rectoverso, apabila diterawang akan terbentuk gambar saling isi berupa logo BI.
Tak hanya itu, desain uang tahun emisi (TE) 2016 dilakukan dengan penyempurnaan fitur kode tuna netra (blind code) dengan melakukan perubahan desain pada bentuk kode tuna netra berupa efek rabaan (tactile effect) untuk membantu membedakan antar pecahan dengan lebih mudah.
"Pada saat kita mendesain uang baru ini, kita bertemu dengan lebih dari 10 orang. Kemudian kita uji cobakan. Mereka alhamdulillah bisa dengan cepat membedakan," tambah Suhaedi.
Menurut Suhaedi, fitur ini mempermudah identifikasi dan meningkatkan aksesibilitas uang Rupiah bagi penyandang tuna netra. Sesuai dengan amanat UU Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tiga aspek utama untuk mencegah pemalsuan.
Baca SelengkapnyaHati-hati terhadap uang palsu! Pelajari ciri-ciri uang asli dan cara memeriksanya menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaPengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo mengaku ragu kalau uang rusak tersebut diperoleh dari mesin ATM.
Baca SelengkapnyaMengutip dari akun TikTok @chilkidtiktok mengatakan Bank Indonesia (BI) tidak lagi mencetak uang Rp75.000 tersebut.
Baca SelengkapnyaUang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menukar uang baru di pasar tradisional hingga modern.
Baca SelengkapnyaUang kertas bersambung atau Uncut Banknotes tersebut memang benar dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnya