Bos BI Prediksi Ekonomi 2021 Bisa Tumbuh 5,8 Persen, Ini Indikatornya
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berlangsung positif. Hal ini ditunjukkan dari berbagai indikator perekonomian yang menunjukkan pemulihan.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, perbaikan ekonomi Indonesia ini sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Untuk tahun ini, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh antara 4,8 persen sampai dengan 5,8 persen.
"Di 2021, kami memproyeksikan pemulihan ekonomi sedang berjalan positif, dengan outlook kami untuk GDP 2021 adalah 4,8 sampai 5,8 persen didukung oleh ekspor kita," kata dia dalam Mandiri Investment Forum secara virtual di Jakarta, Rabu (3/2).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
Perry menambahkan, pemulihan ekspor nasional ini tentunya tak lepas dari membaiknya perekonomian global tahun ini. Selain itu, mobilitas masyarakat juga diprediksi mulai meningkat setelah adanya program vaksinasi yang telah dimulai di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Untuk pertumbuhan ekspor itu datangnya dari ekspor, pembiayaan fiskal dan konsumsi. Kami meramalkan bahwa stabilitas makro ekonomi kita akan terus berjalan dan juga peningkatan akan terjadi, akan bisa dijaga," ungkapnya.
Dia menyebut, perbaikan ekspor akan mendukung perbaikan defisit transaksi berjalan, didukung oleh aliran modal yang lebih besar tahun ini. Untuk defisit transaksi berjalan (CAD), BI memperkirakan akan berada pada minus satu sampai dua persen dari PDB.
"Portofolio yang masuk kita perkirakan USD19,4 miliar, itu di luar dari investasi langsung dan itu juga dengan dukungan dan dorongan dari pemerintah, dan juga penerapan dari Undang-Undang Cipta Kerja," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaDia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca Selengkapnya