Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI Prediksi Indonesia Kehilangan Pendapatan Rp185 Triliun Akibat Virus Corona

Bos BI Prediksi Indonesia Kehilangan Pendapatan Rp185 Triliun Akibat Virus Corona Gubernur BI Perry Warjiyo. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memprediksi bahwa dampak virus corona masih akan terasa hingga Maret mendatang. Dampak terbesar penyebaran virus berasal dari Wuhan, China ini masih akan terasa hingga satu atau dua bulan ke depan.

"Kami prediksikan 2 bulan," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).

Wabah virus corona muncul di akhir bulan Januari dan sampai akhir bulan ini anti virus corona belum bisa ditemukan. Misalnya obat virus ini ditemukan Maret, maka butuh waktu 6 bulan untuk mengembalikan kondisi seperti semula. Semisal di sektor pariwisata yang terkena imbasnya secara langsung.

Jika skenario ini berlangsung selama 2 bulan, diperkirakan Indonesia kehilangan pendapatan mencapai USD 13,5 miliar atau setara Rp185 triliun.

"Total USD 1,35 miliar itu tadi skenario kalau 2 bulan tutup," ujar Perry.

Saat berbagai infrastruktur pariwisata seperti penerbangan dari dan ke China kembali beroperasi, dibutuhkan waktu 6 bulan untuk kembali seperti semula. Sebab, kata Perry, wisman atau turis tidak akan langsung menyerbu pariwisata di Indonesia.

"Mereka akan perlahan naik, kemudian normal kembali sampai 6 bulan," kata Perry.

Ganggu Perdagangan Ekspor Impor

Turis yang datang pun tak mesti dari China. Kondisi ini berlaku untuk turis dari berbagai negara. Mereka baru akan kembali setelah memastikan tidak ada lagi ancaman virus corona.

Sementara itu di sektor ekspor-impor juga ikut terganggu akibat virus corona. Perry telah menerima laporan dari para pengusaha ekspor-impor.

Mereka mengakui ada gangguan distribusi logistik. Hanya saja, perusahaan yang mengimpor bahan baku masih memiliki persediaan barang. Sehingga proses produksi masih bisa berlangsung dan tidak terganggu.

Selain itu, komunikasi di dunia usaha juga dilaporkan mengalami gangguan. Beberapa jalur pelabuhan juga masih ada penutupan. Sejumlah perusahaan di China juga sebagai masih tutup.

"Gangguan distribusi cukup menghambat," kata Perry.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Sepekan, Pungutan Rp150 Ribu Kepada Turis di Bali Tembus Rp8,1 Miliar
Sepekan, Pungutan Rp150 Ribu Kepada Turis di Bali Tembus Rp8,1 Miliar

Turis kebanyakan membayar pungutan menggunakan online ke aplikasi Love Bali.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024

Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali

International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Gubernur Koster Targetkan Akhir 2023 Minimum 5,5 Juta Turis Asing Masuk ke Bali
Gubernur Koster Targetkan Akhir 2023 Minimum 5,5 Juta Turis Asing Masuk ke Bali

Untuk saat ini kendati kunjungan wisatawannya belum balik 100 persen seperti situasi normal perekonomian Bali sudah mencapai 5,6 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu
Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu

Realisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19

Desember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Diterapkan, BPK: Negara Berpotensi Kehilangan PNBP Rp3 T per Tahun
Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Diterapkan, BPK: Negara Berpotensi Kehilangan PNBP Rp3 T per Tahun

Hal itu temuan hasil pemeriksaan BPK RI atas Intensifikasi dan Ekstensifikasi PNBP Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Semester I 2022 di Kemenkumham

Baca Selengkapnya
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini

Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Baca Selengkapnya