Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI Sebut Burden Sharing Akan Pengaruhi Neraca Keuangan

Bos BI Sebut Burden Sharing Akan Pengaruhi Neraca Keuangan Gubernur BI Perry Warjiyo. ©Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebut pendanaan burden sharing atau pembagian beban untuk pemulihan ekonomi nasional akan mempengaruhi neraca keuangan BI. Seperti diketahui, BI sendiri akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) Rp397,56 triliun tanpa mendapatkan imbal hasil.

"Dengan burden sharing ini pasti ada tambahan-tambahan beban terhadap neraca keuangan BI dan tentu akan mempengaruhi neraca keuangan BI," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference, seperti ditulis Selasa (7/7).

Meski begitu, dirinya tetap optimistis neraca keuangan BI tak akan sampai defisit karena ikut menanggung beban utang pemerintah. Menurutnya, modal BI cukup besar untuk menopang defisit keuangan.

Orang lain juga bertanya?

Di mana, modal BI diatur dalam perundang-undangan sebesar Rp3,72 triliun. Sementara aset atau liabilitasny terus meningkat tiap tahun, selama 2019 mencapai Rp2.351 triliun.

"Bagaimana kalau skenario ini kemudian mengalami defisit? Modal kami cukup besar, sehingga masih bisa menopang defisit," jelasnya.

Penghasilan Kebijakan Moneter

Selain itu, penghasilan BI pun dinilai masih akan kuat. Di mana salah satu penghasilan terbesar BI adalah dari pelaksanaan kebijakan moneter. Selama tahun lalu saja, BI berhasil memperoleh penghasilan kebijakan moneter Rp90,15 triliun, berdasarkan laporan keuangan BI 2019.

"Apa yang terjadi di neraca keuangan tidak akan mempengaruhi BI menjalankan kebijakan moneter. Itu yang paling kita jaga stabilitas," kata dia.

Adapun neraca keuangan BI selama tahun lalu mencatatkan surplus Rp33,35 triliun (setelah pajak). Ini diperoleh dari total penghasilan sebesar Rp91,80 triliun, sementara beban bunga hingga remunerasi kepada pemerintah mencapai Rp46,57 triliun.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun

Defisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.

Baca Selengkapnya
Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen
Miliki Modal Kuat, Laba BRI Layak Dibagi Dalam Bentuk Dividen

Pembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan termasuk OJK.

Baca Selengkapnya
Bank BNI Setor Rp77 Triliun ke Negara dalam Lima Tahun
Bank BNI Setor Rp77 Triliun ke Negara dalam Lima Tahun

Kontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar

NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Dengan Fundamental Kuat dan Kinerja Positif, BRI Yakin Bisa Tumbuh Berkualitas
Dengan Fundamental Kuat dan Kinerja Positif, BRI Yakin Bisa Tumbuh Berkualitas

BRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.

Baca Selengkapnya
Buktikan Ketangguhannya, BRI Miliki Permodalan dan ROE yang Kuat di Waktu Bersamaan
Buktikan Ketangguhannya, BRI Miliki Permodalan dan ROE yang Kuat di Waktu Bersamaan

DI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Semringah, APBN Semester I-2023 Surplus Rp152 Triliun
Sri Mulyani Semringah, APBN Semester I-2023 Surplus Rp152 Triliun

Realisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Selengkapnya
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023

Rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.

Baca Selengkapnya
Kinerja APBN Surplus Rp152 Triliun, Bea Cukai Beri Kontribusi Rp135 Triliun
Kinerja APBN Surplus Rp152 Triliun, Bea Cukai Beri Kontribusi Rp135 Triliun

Selain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Periode 2014-2023, BRI Setor ke Kas Negara Berkisar Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Periode 2014-2023, BRI Setor ke Kas Negara Berkisar Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.

Baca Selengkapnya
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023

Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.

Baca Selengkapnya