Bos BI soal penghematan APBN: Selama ini realisasi tak pernah penuh
Merdeka.com - Pemerintah berencana menghemat Rp 16 triliun dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2017. Melalui penghematan tersebut, defisit negara akan berada pada angka 2,67 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah telah mempertimbangkan seluruh komponen kebutuhan anggaran setiap sektor. Efisiensi anggaran sebesar Rp 16 triliun dilakukan karena tidak semua anggaran akan digunakan.
"Pemerintah selama ini dalam melaksanakan realisasi anggaran kan tidak pernah secara penuh. Rata-rata total anggaran belanjanya di kisaran 90 sampai 92 persen. Kalau ada sekitar Rp 15 triliun self blocking itu artinya tidak dipangkas tapi diperkirakan tidak digunakan," ujar Agus saat ditemui di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (7/7).
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Apa itu APBN? Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, yang mencakup penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran, yakni dari 1 Januari hingga 31 Desember.
-
Siapa yang bertanggung jawab pada APBN? Fungsi otorisasi, APBN sebagai dasar dalam mengatur pendapatan dan belanja negara di setiap tahun. Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
Agus mengatakan saat ini pemerintah sedang fokus dalam perbaikan pengelolaan fiskal. Hal tersebut ditandai dengan semakin sehatnya fiskal terutama penerimaan negara dan pengelolaan defisit. Dia menilai penghematan anggaran sebesar Rp 16 triliun merupakan suatu bentuk disiplin fiskal yang baik.
"Di Indonesia salah satu yang sedang diperbaiki adalah pengelolaan fiskal dan itu ditandai dengan penerimaan negara dilakukan lebih optimal dan upaya pengelolaan defisit fiskal dibatas sehat dan manajemen sehat yang sehat," jelas Agus.
Agus menegaskan, penghematan yang dilakukan pemerintah untuk tetap menjaga defisit negara tidak lebih dari 3 persen. Di mana, sebelumnya defisit negara berada pada kisaran 2,4 persen.
"Kalau pemerintah self blocking itu juga untuk meyakinkan defisit budget tidak melebihi batas tertentu. Kalau tadinya 2,4 persen lalu jadi 2,6 persen itu pengelolaan yang sehat. Kami jaga ekonomi yang sehat," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaAPBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi penerbitan utang Juli 2023 yang terkontraksi 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaDefisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca Selengkapnya