Bos BI: Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan berkontribusi positif
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa stabilitas sistem keuangan dalam negeri tetap terjaga pada triwulan II-2018 disertai intermediasi perbankan yang membaik dan risiko kredit yang terjaga.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan, stabilitas sistem keuangan yang terjaga tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang tinggi mencapai 22,0 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) yang masih aman yaitu sebesar 19,4 persen pada Juni 2018.
Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yaitu sebesar 2,7 persen (gross) atau 1,2 persen (net). "Stabilitas sistem keuangan yang terjaga berkontribusi positif pada perbaikan fungsi intermediasi perbankan," kata Perry di kantornya, Rabu (15/8).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Sementara itu, untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2018 tercatat 7,0 persen (yoy), naik dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 6,5 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit pada Juni 2018 tercatat sebesar 10,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3 persen (yoy).
Dari non-bank, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, melalui penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari s.d. Juni 2018 tercatat sebesar Rp 129,9 triliun (gross).
"Dengan perbaikan ekonomi dan kemajuan konsolidasi korporasi dan perbankan secara keseluruhan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit akan lebih baik pada 2018 yaitu dalam kisaran 10-12 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan DPK diperkirakan sedikit lebih rendah yaitu dalam kisaran 8,0-10,0 persen (yoy)," ujarnya.
Aktivitas ekonomi dan keuangan yang membaik didukung oleh sistem pembayaran yang aman, efisien, lancar, dan andal. "Setelmen transaksi non tunai, baik nilai besar maupun ritel, dan transaksi tunai mengalami peningkatan pada triwulan II-2018."
Rata-rata harian nominal transaksi non tunai nilai besar yang diselesaikan melalui BI-RTGS meningkat sebesar 13,7 persen (yoy), transaksi non tunai melalui SKNBI meningkat sebesar 3,1 persen dan transaksi ritel ATM, Debit, Kartu Kredit dan Uang Elektronik meningkat 9,6 persen (yoy).
"Peningkatan transaksi tersebut didukung dengan layanan dan system availability Sistem Pembayaran Bank Indonesia yang aman. Adapun di sisi pembayaran tunai, posisi uang yang diedarkan (UYD) meningkat 1,2 persen (yoy) pada triwulan II 2018 sejalan dengan peningkatan kebutuhan transaksi masyarakat, termasuk jenis pecahan dan kualitasnya."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaKondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.
Baca SelengkapnyaDI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaBRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca Selengkapnya