Bos BI ungkap kecil kemungkinan ada perubahan suku bunga acuan
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan kecil kemungkinan bank sentral menurunkan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate atau suku bunga acuan di 2018. Suku bunga acuan saat ini berada pada level 4,25 persen.
"Pada kesempatan, kondisi sekarang ini mungkin tipis sekali untuk melakukan penyesuaian BI 7-Day (Reverse) Repo Rate," ujar Agus saat ditemui di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Rabu (24/1).
Agus mengatakan, prediksi tersebut didasarkan pada dinamika yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Di mana, diprediksi akan ada kenaikan Fed Fund Rate.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
"Dengan dinamika yang ada kita lihat di Amerika Serikat, ada potensi akan menaikkan Fed Fund Rate. Kita juga di tahun 2017 sudah menurunkan dua kali, di bulan Agustus dan September masing masing 25 basis poin," jelasnya.
Agus menambahkan, selain pertimbangan tersebut, Bank Indonesia juga mencermati perkembangan inflasi dalam beberapa waktu belakangan. Di mana, pada akhir tahun sempat terjadi tekanan inflasi karena naiknya berbagai harga komoditas.
"Kita juga lihat dalam negeri ada pengelolaan inflasi yang perlu kita lakukan, karena kita melihat di akhir 2017 ada tekanan inflasi. Jadi secara umum BI melihat kalau melakukan penyesuaian policy itu mungkin ruangnya sudah tidak besar," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca Selengkapnya