Bos BI: Waspadai kenaikan suku bunga The Fed, Dolar akan menguat

Merdeka.com - Bank Indonesia meminta pelaku pasar dan investor dalam negeri mewaspadai rencana Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate. Dalam pertemuan FOMC, kemungkinan Fed Fund Rate akan dinaikkan pada Desember 2015.

"Kita perlu waspadai soalnya kemungkinan akan menaikkan suku bunga di bulan Desember tanggal 16-17," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (30/10).

Menurutnya, jika suku bunga AS jadi dinaikkan, maka ada kemungkinan penguatan nilai tukar dolar AS dan Rupiah akan kembali melemah. Sehingga bisa berdampak pada perusahaan-perusahaan yang memiliki utang atau pinjaman dalam bentuk dolar AS.

"Kita perlu waspadai kondisi luar negeri, apalagi misalnya Fed Fund Rate ada kecenderungan mau naik, mata uang dolar AS cenderung menguat," jelas dia.

Di sisi perbankan, Agus menilai sejauh ini angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) masih terjaga dengan baik, tercatat 2,7 persen di Agustus 2015. Angka ini masih jauh dari batas atas NPL nett sebesar 5 persen.

Namun, paling utama soal pertumbuhan ekonomi. Seharusnya, Agus menekankan semakin tinggi pertumbuhannya, maka akan semakin baik bagi peningkatan kredit perbankan.

"Kalau pertumbuhan ekonomi bisa meningkat menjadi 4,85 persen kuartal III ini atau kalau sepanjang tahun 2015. Kami meyakini itu antara 4,7 sampai 5,1 persen bagus bagi pergerakan ekonomi, pergerakan usaha dan tentu membuat ekspansi kredit menjadi baik dan potensi untuk kredit bermasalah bisa dikendalikan," tutupnya.